
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Kabar gembira bagi pelaku usaha yang ingin melebarkan sayap bisnis. Karena kini ada peluang usaha baru sektor kepelabuhanan. Yakni penyelenggaraan Tally Mandiri. Berupa kegiatan usaha menghitung, mengukur, menimbang dan membuat catatan muatan untuk kepentingan pemilik barang dan pemilik kapal.
Tally Mandiri diamanatkan pemerintah melalui Undang-Undang No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Undang-Undang No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah No 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, Peraturan Menteri Perhubungan No PM 12 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Transportasi dan Peraturan Menteri Perhubungan No PM 59 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Terkait dengan Angkutan di Perairan.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Asosisasi Perusahaan Tally Mandiri Indonesia (APTMI) H Habibudin usai didapuk sebagai pembicara dalam ajang Bisnis Gathering yang digelar DPC Asosisasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APMBI) Balikpapan di Hotel Horison Sagita, Kamis (4/8/2022).
“Saat ini, ada 13 provinsi di Indonesia yang menerapkan penyelenggaraan Tally Mandiri tapi yang sudah full penerapannya di Banten. Saat ini kami terus menggelar roadshow ke daerah untuk menyosialisasikan Tally Mandiri,” jelasnya usai acara.
Dia menjelaskan dengan adanya Tally Mandiri, pemerintah akan mendapat data yang valid tentang lalu lintas kapal dan lain sebagainya. Tak main-main dia mengklaim, berkat Tally Mandiri rantai pasok yang tercatat tingkat akurasinya mencapai 90 persen. “Apalagi dengan adanya sistem yang kami bangun, yakni e-Tally maka semua terdata,” imbuhnya.
Secara akurasi, dia menyebut, Balikpapan penting untuk segera menerapkan penyelenggaraan Tally Mandiri. Pertama, sebut dia, Balikpapan merupakan penyangga Ibu Kota Negara (IKN). “Kedua karena potensi (arus barang) di Balikpapan luar biasa. Ada curah kering, curah basah juga cargo,” terangnya benderang.
Peran besar itu tak jarang sejumlah daerah menganggap penyelenggaraan Tally Mandiri akan menambah biaya operasional bongkar dan muat barang.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPC APMBI Balikpapan Jhony usai membuka Bisnis Gathering bertajuk APBMI-Tally Mandiri Sinergi Memajukan Industri Pelabuhan mengatakan Tally Mandiri merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah.
“Selain itu, dengan adanya Tally Mandiri akan memberikan kepastian segala sesuatu dari kegiatan bongkar muat,” kata Jhony didampingi Sekretaris DPC APBMI Balikpapan Arnold Tambunan.
Karenanya, Jhony memastikan perusahaan bongkar muat akan bersinergi dengan perusahaan Tally Mandiri. “Di Balikpapan belum banyak perusahaan Tally Mandiri tapi harus jalan,” ulasnya.
Dengan kata lain, penyelenggaraan Tally Mandiri merupakan peluang usaha baru kepelabuhanan.
Terkait penyelenggaraan Tally Mandiri, Deputy General Manager (GM) PT Pelindo (Persero) Regional 4 cabang Balikpapan Capt Maxiemiliaan Rotinsulu yang berkesempatan hadir dan menjadi pembicara dalam Bisnis Gathering, menegaskan, akan mendukung dan taat dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah demi kemajuan bisnis pelabuhan. Utamanya yang dikelola Pelindo “Sebelumnya sudah ada, hanya dengan adanya Tally Mandiri menjadi lebih profesional,” tuturnya. (*)