
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Keindahan alam Taman Wisata Pringgondani di Teritip, Balikpapan Timur, memanjakan setiap wisatawan yang datang berkunjung.
Selain menikmati sajian kuliner tradisional di berbagai tenan pasar tumpah, pengunjung kini juga dapat merasakan pengalaman baru melalui konsep wisata “Berlibur ke Rumah Kakek”.
Sebagai salah satu Desa Wisata binaan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, Taman Wisata Pringgondani terus menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan potensi wisatanya.
Kepala Disparpora Balikpapan, CI Ratih Kusuma, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Owner dan Konseptor Taman Wisata Pringgondani bersama masyarakat sekitar.
Ia menilai kolaborasi dan semangat berinovasi yang ditunjukkan menjadi contoh baik dalam upaya memperkuat sektor pariwisata di Balikpapan.
“Konsep wisata Berlibur ke Rumah Kakek itu menarik, ada atraksinya dan keluarga bisa mengajak putra putri mereka menginap disana.
Nah, apa yang mereka nikmati nanti seperti sebuah desa, misalnya pergi ke sawah, kemudian menumbuk padi. Jadi ada edukasi yang bisa didapatkan disana,” kata Ratih kepada media, Sabtu (1/11/2025).
Konsep wisata berbasis edukasi dan budaya seperti ini diharapkan dapat terus dikembangkan dan semakin meningkatkan daya tarik wisata di kota Balikpapan yang pada akhirnya akan membantu perekonomian warga sekitar.
Sementara itu, Owner dan Konseptor Taman Wisata Pringgondani, Surata menerangkan bahwa konsep “Berlibur ke Rumah Kakek” lahir dari keinginan untuk memberikan pengalaman baru bagi anak-anak agar mereka lebih mengenal kehidupan pedesaan dan proses pertanian tradisional.
“Jadi nanti anak-anak itu kita ajak untuk menumbuk padi, supaya mereka paham bahwa beras itu berasal dari padi, bukan dari satu buah yang besar dan kalau sudah masak dibuka itu isinya beras.
Banyak anak-anak zaman sekarang yang tidak tahu seperti apa bentuk benih padi atau bagaimana proses menanam dan memanennya,” ucapnya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut menjadi bagian dari edukasi penting untuk menumbuhkan rasa menghargai terhadap alam dan warisan nenek moyang.
“Melalui pengalaman ini, mereka belajar menanam padi, melihat cara menjemur hasil panen, hingga menumbuk padi secara tradisional. Meskipun sekarang sudah ada mesin penggilingan, namun kita ingin anak-anak tahu bagaimana proses itu dilakukan di masa lampau, agar mereka bisa menghargai proses dan sejarahnya,” imbuh Surata.
Adapun, Konsep “Berlibur ke Rumah Kakek” dikembangkan di area kebun 2.
Taman Wisata Pringgondani sendiri, kata Surata, menjadi pusat kegiatan yang disebut sebagai kebun 1.
Ia menyampaikan, wisatawan yang ingin mendaftar atau mencoba pengalaman ini, bisa langsung melalui manajemen Taman Wisata Pringgondani kebun 1, yang menjadi pusat koordinasi seluruh kegiatan.
“Kegiatan terpusat disini (kebun 1). Nantinya di Kebun Dua, sekitar 500 meter dari sini, ada Homestay Bu Sumiati yang menjadi bagian dari konsep rumah kakek itu.
Di sana wisatawan bisa menginap, dan saya sendiri yang akan berperan sebagai kakeknya, menyambut para ‘cucu’ yang datang berlibur dan memberikan edukasi,” jelasnya.
Dengan hadirnya konsep wisata “Berlibur ke Rumah Kakek” ini, Taman Wisata Pringgondani tidak hanya menjadi destinasi rekreasi keluarga, tetapi juga sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak untuk mengenal nilai-nilai tradisi, budaya, serta kearifan lokal.
Upaya ini diharapkan mampu memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota yang tidak hanya dikenal beranda Ibu Kota Nusantara (IKN), tetapi juga kaya akan destinasi wisata edukatif dan berkelanjutan. (*)