Taman Wisata Pringgondani di Teritip Balikpapan Timur jadi andalan warga untuk menikmati kuliner sembari menikmati alam. (iknbisnis.com/yandri)

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Taman Wisata Bukit Pringgondani di kawasan Jalan Binjai, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, kian dikenal sebagai destinasi wisata unggulan yang menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam, kuliner tradisional, dan nuansa budaya khas Nusantara.

Surata, selaku Owner sekaligus Konseptor Taman Wisata Pringgondani, menjelaskan bahwa seluruh konsep kawasan wisata ini berakar kuat pada nilai-nilai tradisi.

“Kalau konsepnya ya konsep tradisi, jadi semua tradisi. Makanan yang kita jual tradisi, kemudian pedagangnya juga tradisi, termasuk pakaiannya juga tradisi. Konsep alamnya pun tradisi,” ujarnya kepada media saat ditemui langsung di Pringgondani, Sabtu (1/11/2025).

Tak hanya sekadar menghadirkan suasana tempo dulu, Taman Wisata Pringgondani juga menonjolkan keaslian alam Kalimantan melalui keberadaan pohon-pohon endemik yang menjadi bagian penting dari lanskap taman.

Beberapa pohon tersebut, diantaranya Ulin, Kapur hingga Meranti yang ditanam di area wisata.

“Di sini penuh dengan pohon-pohon tradisi, pohon endemik Kalimantan seperti ulin, kapur, dan Meranti. Ada sekitar 66 spesies dengan jumlah kurang lebih 5.000 pohon yang menaungi tempat ini,” lanjut Surata.

Selain itu, konsep budaya yang diusung juga terasa hingga ke hal-hal kecil seperti alat tukar. Di kawasan ini, pengunjung dapat merasakan sensasi bertransaksi menggunakan “uang tradisi” yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti bambu atau kreweng.

Hal ini dilakukan untuk menghadirkan pengalaman edukatif yang memperkenalkan cara hidup masyarakat masa lampau.

Tidak kalah menarik, sajian kuliner yang ditawarkan pun merupakan makanan khas tradisional yang diolah langsung oleh warga sekitar.

Saat ini terdapat sekitar 150 pedagang yang berjualan di area wisata tersebut, dan jumlahnya bisa meningkat hingga 200 pedagang ketika musim buah tiba.

“Kalau musim buah, pedagangnya bisa bertambah. Sekarang ini baru musim matoa, sebentar lagi cempedak juga mulai panen.

Biasanya kalau cempedak sudah musim, buah-buah lain akan menyusul. Mudah-mudahan tahun ini bisa panen raya di kampung ini,” tuturnya.

Owner dan Konseptor Taman Wisata Pringgondani, Surata (tengah).

Lebih dari sekadar wisata kuliner, Pringgondani juga menjadi sarana edukasi yang memberdayakan masyarakat di sekitarnya.

Kawasan wisata ini mencakup tujuh Rukun Tetangga (RT), yakni RT 12, 13, 14, 15, 16, 27, dan 47.

Melalui program pemberdayaan, warga diajak untuk mengelola potensi alam di wilayah mereka.

“Masyarakat kami berdayakan, Ada yang mengelola sawah, kebun buah, sayur-mayur, cabai, kacang panjang. Semuanya kita berdayakan dan jadikan bagian dari konsep edukasi untuk putra-putri kita,” imbuh Surata.

Dengan konsep yang menggabungkan unsur alam, budaya, dan edukasi, Taman Wisata Pringgondani tidak hanya menjadi tempat bersantai dan menikmati kuliner, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat warisan tradisi dan kekayaan alam Kalimantan Timur.

Saat ini, Taman Wisata Pringgondani yang menjadi binaan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan sedang memasuki tahap penilaian oleh Tim Penilai Lapangan Wonderful Indonesia Award (WIA) tahun 2025.

Kepala Disparpora Balikpapan, CI Ratih Kusuma mengatakan, penilaian yang dilakukan telah memasuki hari kedua, di mana fokus tim penilai untuk menyesuaikan serta memverifikasi hasil administrasi dan dokumen yang telah disampaikan sebelumnya.

“Hari ini mereka (tim penilai) datang untuk melihat implementasi program dan kegiatan yang telah dilaporkan. Mulai dari atraksi wisata, pengelolaan UMKM, hingga pelayanan kepada masyarakat dan wisatawan,” kata Ratih.

Ia menyampaikan optimismenya bahwa Desa Wisata Pringgondani dapat meraih hasil terbaik pada ajang Wonderful Indonesia Award 2025.

Keyakinan tersebut didasari oleh berbagai upaya yang telah dilakukan serta semangat tinggi masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata yang berakar pada budaya dan edukasi.

“Saya yakin Pringgondani bisa menjadi yang terbaik,” ucap Ratih penuh keyakinan.

Dengan dukungan pemerintah daerah serta partisipasi aktif masyarakat, Taman Wisata Pringgondani diharapkan dapat terus berkembang menjadi ikon wisata berbasis budaya dan alam di Kalimantan Timur, sebuah destinasi yang tidak hanya memanjakan mata dan lidah, tetapi juga menumbuhkan rasa cinta terhadap kearifan lokal dan pelestarian lingkungan. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi