
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – IHK Kota Balikpapan pada bulan Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,10 persen (mtm) berdasarkan rilis terkini Badan Pusat Statistik (BPS).
Dalam siaran pers yang disampaikan, Kamis (6/3/2025), secara tahunan IHK Kota Balikpapan tercatat inflasi sebesar 0,18 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan nasional yang tercatat deflasi 0,09 persen (yoy) dan gabungan empat Kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang juga deflasi sebesar 0,30 persen (yoy).
“Penyumbang terbesar deflasi di Kota Balikpapan terutama bersumber dari Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dengan andil sebesar 2,92 persen (mtm),” kata Kepala KPw BI Balikpapan Robi Ariadi dalam keterangan tertulis.
Adapun, lima komoditas utama penyumbang deflasi tertinggi di Kota Balikpapan pada bulan Februari 2025, diantaranya tarif listrik, daging ayam ras, kangkung, tomat, dan ikan bandeng.
Penurunan harga tarif listrik didukung oleh kebijakan pemerintah yang memberikan diskon sebesar 50 persen untuk pelanggan dengan daya hingga 2.200 VA.
Selanjutnya, penurunan harga daging ayam ras, Kangkung, Tomat dan Ikan Bandeng disebabkan oleh dukungan produksi yang meningkat dan pasokan yang lancar.
Di sisi lain, lima komoditas utama yang menyumbang inflasi tertinggi di Kota Balikpapan pada Februari 2025 adalah angkutan udara, emas perhiasan, minyak goreng, beras, dan cabai rawit.
Senada dengan Kota Balikpapan, IHK Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada bulan Februari 2025 juga mengalami deflasi sebesar 0,45 persen (mtm).