
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Halili Adinegara menyoroti persoalan banjir yang melanda kawasan Gunung Samarinda saat menjalankan kegiatan Reses Masa Sidang II Tahun 2024/2025 di lingkungan RT 51 jalan Wonorejo 3, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Rabu (23/4/2025).
Halili mengungkapkan bahwa fokus utama reses tersebut untuk membahas persoalan banjir yang sudah lama menjadi permasalahan warga.
“Kemarin reses itu saya fokuskan untuk banjir. Karena memang di situ banjir sudah dari lama,” ujarnya saat dijumpai media, di gedung DPRD Balikpapan, Kamis (24/4/2025).
Ia menyebutkan, terdapat tiga RT yang terdampak banjir yakni RT 51, 34 dan 56, di mana banjir yang terjadi disebabkan belum terbangunnya drainase di wilayah tersebut, akibat kendala lahan.
Halili berharap warga yang memiliki lahan di lokasi tersebut dapat terbuka hatinya untuk mendukung pembangunan demi kepentingan lingkungan dan masyarakat.
“Lahan ini ya mudah-mudahan warga ini terbuka hatinya, karena kan untuk kepentingan masyarakat. Tapi kita juga tidak bisa semena-mena, tergantung keinginan pemilik lahan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Halili mengatakan bahwa usulan pembangunan drainase direncanakan akan dilakukan tahun ini atau paling lambat tahun 2026 mendatang, dengan catatan tidak ada kendala pada persoalan lahan.
Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kota Balikpapan siap melakukan pembangunan jika lahan telah tersedia.
“Dinas PU siap membangun yang penting lahan tersebut tidak ada masalah,” ungkapnya.
Halili menambahkan, drainase yang akan dibangun membutuhkan pelebaran karena kondisi saluran saat ini masih alami dan belum mampu menampung debit air secara optimal.
Akibatnya, saat terjadi curah hujan sedang hingga tinggi, air meluap dan menyebabkan genangan di sejumlah titik permukiman warga.
“Jadi mudah-mudahan ke depannya bisa terrealisasi untuk pembangunan fisik. Tahun ini mudah-mudahan sudah mulai ada bayang-bayang, jadi tahun depan sudah bisa dilaksanakan.” Pungkasnya. (*)