
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mendesak semua pihak melakukan penyesuaian harga-harga. Tidak terkecuali tarif angkutan penumpang dari berbagai moda transportasi.
Tapi tidak bagi PT Pelni (Persero). Menurut Pemimpin Pelni cabang Balikpapan Anwar Sanusi, belum ada penyesuaian tarif dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Dengan kata lain, harga tiket penumpang Pelni masih menggunakan tarif lama.
“Untuk saat ini, harga tiket tetap. Tidak kenaikan,” katanya dijumpai di sela Jalan Santai Hari Perhubungan Nasional 2022 di Pelabuhan Semayang, Minggu (18/9/2022).
Bahkan Anwar sapaan akrabnya memperkirakan, hingga akhir tahun, harga tiket penumpang akan tetap normal. “Karena sampai sekarang belum ada rencana kenaikan bahkan instruksi juga belum ada,” sambungnya.
Ya, sebagai perusahaan pelayaran yang ditugaskan oleh pemerintah, tentu perubahan harga tiket mengikuti ketentuan. Kalau pun berencana menaikkan tarif, ada proses panjang yang akan dilalui.
Tak ada kenaikan harga sudah barang tentu berpengaruh positif terhadap isian penumpang. Disebutkan saat ini, rerata volume penumpang terisi 70 persen dari total kapasitas 1.200 hingga 1.500 penumpang. Itu untuk tujuan kawasan timur Indonesia. Sementara tujuan Surabaya, rata-rata jumlah penumpang mencapai 65-80 persen dari total kapasitas. Dengan frekuensi keberangkatan dua pekan sekali.
“Cukup stabil,” ucapnya. Padahal saat ini merupakan musim sepi alias Low Season. Selain harga tiket yang masih normal, tingginya tingkat keterisian penumpangnya juga konon dipengaruhi naiknya harga tiket pesawat. Terkait itu, Anwar tidak menampiknya. “Kemungkinan ada pengaruhnya. Harga tiket pesawat mahal membuat sebagian beralih naik kapal laut,” paparnya.