
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan sedang mengkaji terkait pemanfaatan Sungai Mahakam sebagai sumber utama pasokan air baku kota Balikpapan.
Adapun, rencana tersebut sebagai upaya Dewan bersama Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan dalam menanggulangi krisis air bersih.
Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah atau akrab disapa Adi, menyampaikan bahwa nilai investasi untuk melakukan proyek ini diperkirakan sekitar Rp800 miliar dan diharapkan dapat menjadi solusi permanen untuk mengatasi krisis air yang kini melanda kota Balikpapan.
Penggunaan air baku dari Sungai Mahakam, menurut Adi jauh lebih realistis dibandingkan teknologi desalinasi air laut menjadi air tawar, dengan biaya operasional yang sangat tinggi serta kebutuhan energi yang besar.
Sehingga, akan berimbas pada biaya produksi yang mahal dan memberikan dampak pada harga jual air yang tidak terjangkau bagi masyarakat.
“Pemanfaatan air dari Sungai Mahakam lebih efisien. Dengan sistem pipanisasi yang memanfaatkan jalur tol, distribusi air akan lebih cepat dan biaya produksi bisa lebih terjangkau,” terang Adi, Rabu (5/2/2025).
Dia menambahkan, investasi sebesar Rp800 miliar masih memungkinkan untuk dicover oleh pemerintah provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengingat proyek ini memiliki dampak langsung bagi kebutuhan dasar masyarakat.
Saat ini, lanjut Adi pihaknya sedang berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Kaltim serta gubernur terpilih guna mempercepat realisasi proyek tersebut.