
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN -Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) Triwulan III 2024 mencapai 5,52 persen year on year (yoy). Ekonomi Triwulan III tumbuh positif secara yoy di seluruh provinsi di Pulau Kalimantan, dengan Kaltim menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional dengan share sebesar 47,03 persen.
Dalam siaran pers yang disampaikan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Kaltim kepada iknbisnis.com, Kamis (23/1/2025), dijelaskan bahwa dari sisi produksi, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim terbesar masih didominasi oleh pertambangan dan penggalian.
Sedangkan, pertumbuhan tertinggi sisi pengeluaran Triwulan III-2024 terbesar ada pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
“Pertumbuhan ekonomi Kaltim salah satunya dipengaruhi oleh kinerja ekonomi negara mitra dagang yang masih tumbuh positif, serta tingginya permintaan batu bara global sepanjang tahun 2024.
Tercatat, permintaan impor batu bara China dan India mengalami peningkatan sebesar 11 persen yoy,” kata Kepala Kanwil DJPb Kemenkeu Kaltim M Syaibani.
Adapun, Realisasi APBN Kalimantan Timur sampai dengan 31 Desember 2024 mencatatkan Pendapatan Negara telah terealisasi sebesar Rp42,69 triliun atau sebesar 100,49 persen dari target Rp42,48 triliun, terkontraksi 3,25 persen yoy.
Sementara, komponen Belanja Negara terealisasi sebesar Rp92,55 triliun (97,23 persen dari pagu tahunan Rp95,18 triliun) atau tumbuh sebesar 5,89 persen (yoy).
Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Perpajakan telah terealisasi sebesar Rp39,25 triliun atau sebesar 97,40 persen dari target. Capaian ini sedikit mengalami penurunan secara yoy sebesar minus 4,13 persen, yang disebabkan turunnya harga komoditas terutama batubara di pasar global dan pembayaran PPh Pasal 25/29 Badan.
Penerimaan pajak dalam negeri masih didominasi oleh Wajib Pajak Badan dan Bendahara Pemerintah, dengan sektor pertambangan sebagai kontributor terbesar.
Di lain sisi Pajak Perdagangan Internasional berhasil mencapai realisasi sebesar Rp2,23 triliun atau sebesar 100,98 persen dari target.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Realisasi PNBP sampai dengan Desember 2024 mencapai Rp3,44 triliun atau sebesar 156,82 persen dari target, tumbuh signifikan sebesar 7,94 persen yoy.
Peningkatan positif capaian tersebut bersumber dari seluruh jenis realisasi PNBP meliputi PNBP lainnya dan Pendapatan BLU.
Belanja K/L
Realisasi Belanja K/L sampai dengan akhir Desember 2024 mencapai Rp50,62 triliun atau sebesar 95,61 persen dari pagu Rp52,94 triliun, tumbuh sebesar 43,04 persen yoy.
Pertumbuhan realisasi belanja terutama dipengaruhi oleh peningkatan belanja modal untuk pembangunan IKN.
Satker yang mendominasi realisasi belanja modal Kaltim antara lain: IKN 1 dan 2, Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Kaltim, dan Penyediaan Perumahan IKN Nusantara.
Sementara Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk mendukung program Pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi serta pelaksanaan program infrastruktur konektivitas oleh KemenPUPR.
Belanja Pegawai dan Belanja Bantuan Sosial mengalami pertumbuhan realisasi yang stabil, dengan Belanja Bantuan Sosial yang dimanfaatkan oleh Kementerian Agama melalui UIN Sultan Aji Muhammad Idris.
Transfer ke Daerah
Realisasi Transfer ke Daerah (TKD) sampai dengan 31 Desember 2024 mencapai Rp41,93 triliun atau sebesar 99,27 persen dari pagu Rp42,24 triliun.
Akumulasi realisasi TKD mengalami penurunan 19,39 persen secara yoy dikarenakan penurunan kontribusi Dana Bagi Hasil Pertambangan yang ikut terkoreksi akibat penurunan harga komoditas batubara.
Pada akhir tahun 2024 terdapat penyaluran Dana Bagi Hasil melalui skema Treasury Depsoit Facility (TDF) sebesar Rp3,14 triliun.
APBD Kaltim Capaian Pendapatan APBD secara agregat pada Pemerintah Daerah di Kaltim hingga bulan Desember 2024 sebesar Rp44,17 triliun atau sebesar 67,45 persen dari target yang didominasi oleh Dana Transfer.
Pendapatan dari Dana Transfer hingga bulan Desember 2024 sebesar Rp35,12 triliun (69,81 persen dari pagu 50,31 triliun),
Dengan demikian, dukungan dana pusat masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Provinsi Kaltim.
Sementara itu, realisasi Belanja APBD hingga bulan Desember 2024 sebesar Rp42,86 triliun (61,06 persen dari pagu Rp70,19 triliun).
Ibu Kota Negara (IKN)
Progress pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) memberikan pengaruh besar pada kinerja keuangan APBN dan APBD di Kaltim.
Sampai dengan akhir Desember 2024, anggaran pembangunan IKN mendominasi 77,32 persen pagu belanja K/L.
Alokasi APBN IKN mencapai Rp40,89 triliun yang terealisasi sebesar Rp39,62 triliun dan tersebar pada Kementerian PUPR, Kemenhub, KLHK, serta POLRI. (*)