
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar Workshop Jurnalistik di Ballroom Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Kamis (25/7/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono, Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Ketua PWI Kaltim Abdurahman Amin, CEO Warta Ekonomi Muhamad Ihsan dan perwakilan Polda Kaltim, serta jurnalis Kota Balikpapan.
Dalam sambutannya, Abdurahman Amin menyampaikan, kegiatan tersebut salah satu upaya untuk terus meningkatkan kompetensi wartawan.
“Kaltim termasuk provinsi yang cukup strategis ketika berbicara tentang isu sawit.
Sawit termasuk sektor yang paling banyak menyokong PDRB (Produk Domestik Regional Bruto, Red) Kaltim selain batu bara, tapi harus diakui jurnalis belum terlalu sensitif terhadap isu-isu sawit khususnya di Kaltim,” kata dia.
Lanjut dia menerangkan, industri kelapa sawit bukan hanya padat modal tetapi juga padat karya dan peran, serta perannya dianggap cukup besar karena menyentuh masyarakat pedesaan.
“Sehingga sudah sewajarnya jurnalis menempatkan isu sawit tidak kalah seksi seperti isu politik dan isu kriminal.
Tapi memang harus diakui (hingga saat ini) belum tergarap maksimal,” terangnya.
Dia berharap workshop yang menghadirkan narasumber kompetensi bidang industri sawit, bisa membuka cakrawala dan menambah wawasan jurnalis sehingga dapat disampaikan kembali secara proporsional dan profesional.
Sementara itu, Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengatakan, sawit esensial dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi wartawan, mengingat begitu besar peranan sawit bagi perekonomian nasional dan begitu banyaknya Warga Negara Indonesia yang terkait hidupnya dengan kelapa sawit.
“Batu bara barangkali memiliki nilai ekspor yang lebih besar, tetapi orang atau bahkan masyarakat yang terlibat dan umumnya di pedesaan (bergantung) kehidupan dari kelapa sawit ini sangat banyak,” ujarnya.
Hendry menuturkan, tahun 2018, PWI Pusat mulai bekerja sama dengan GAPKI, kecenderungan berita negatif mengenai kelapa sawit sebesar 70 persen dan yang positif hanya 30 persen. Beberapa lembaga internasional banyak yang memberitakan perihal negatif terkait dengan industri sawit.
Karenanya, muncul isu-isu negatif dari media asing yang memojokkan dengan berbagai topik untuk memberikan gambaran negatif dari tanaman kelapa sawit.
“Marilah mulai hari ini menjadikan kelapa sawit sebagai isu yang terus diangkat karena ini isu yang seksi. Terbukti selalu disorot media asing tapi dalam perspektif negatif. (*)