IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Sebanyak 13 penyandang disabilitas di Kota Balikpapan menerima bantuan kaki palsu dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Sosial.

Penyerahan dilakukan di Kantor Sekretariat DPC Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Balikpapan Kamis (7/8/2025).

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakan bahwa program tersebut menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap warga disabilitas agar tetap semangat menjalani aktivitas dan dapat berbaur dengan masyarakat luas.

“Program ini dari Dinas Sosial untuk membantu penyandang disabilitas supaya bisa mendapatkan kaki palsu. Dari informasi yang kami terima ada juga partisipasi dari perusahaan swasta yang turut membantu,” kata Bagus.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menciptakan ruang inklusif bagi warga disabilitas agar memiliki kesempatan hidup yang setara.

“Pemkot Balikpapan berkomitmen memfasilitasi agar mereka bisa mendapatkan manfaat sebesar-besarnya, seperti anak-anak lainnya,” tuturnya.

Adapun, bantuan yang disalurkan merupakan bagian dari program sosial Pemkot Balikpapan dalam rangka mendukung kesejahteraan dan meningkatkan kepercayaan diri warga disabilitas.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan, Edy Gunawan menerangkan bahwa pembuatan kaki palsu dikerjakan oleh penyedia dari Solo dan Jakarta dengan proses pembuatan kaki palsu yang dilakukan setelah pengukuran sekitar 10 hari sebelumnya.

“Penerima (Kaki palsu) ini sejumlah 13 orang yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak sekolah hingga orang dewasa. Kami mengapresiasi kehadiran langsung Bapak Wakil Wali Kota dalam kegiatan penyerahan hari ini,” ujarnya.

Edy juga menyampaikan bahwa program bantuan ini tidak berhenti di tahun ini saja. Pada 2026, Dinas Sosial Balikpapan telah menganggarkan bantuan serupa, termasuk perbaikan kaki palsu bagi warga yang membutuhkan.

Menurutnya, hal ini diperlukan mengingat biaya sepasang kaki palsu yang tidak murah.

“Biaya satu pasang kaki palsu cukup tinggi, rata-rata bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung jenis dan bahan yang digunakan,” jelasnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan para penyandang disabilitas di Balikpapan dapat menjalani kehidupan dengan lebih mandiri, dan percaya diri.

Pemkot Balikpapan berkomitmen untuk terus mendukung dan menghadirkan program-program inklusif yang mampu meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas secara berkelanjutan. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi