
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Upaya penataan kawasan kumuh di Kelurahan Baru Tengah memasuki tahap baru melalui sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada warga.
Kegiatan yang berlangsung di aula kelurahan itu menjadi bagian dari rangkaian pendampingan rutin Dinas Permukiman yang kolaborasi dengan Puskesmas Baru Tengah untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sosialisasi ini menjelaskan bahwa Baru Tengah tercatat memiliki 27 RT yang masuk dalam Surat Keputusan (SK) kawasan kumuh, sehingga program pendampingan dilakukan secara berkala setiap bulan.
Disebutkan bahwa petugas dari Dinas Permukiman akan turun langsung ke titik-titik prioritas.
Hal tersebut, bertujuan untuk menggali persoalan yang dihadapi warga sekaligus mengarahkan perubahan perilaku yang lebih berkelanjutan.
Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Baru Tengah, Suksesy Putri Pirade, SKM, mengatakan bahwa selama ini penanganan kawasan kumuh seringkali hanya mengutamakan pembangunan fisik, seperti perbaikan infrastruktur atau penyediaan fasilitas lingkungan.
Namun, tanpa perubahan perilaku masyarakat, kondisi kumuh sering kembali terulang.
“Selama ini sudah ada bantuan bangunan, tapi kalau perilaku masyarakat tidak berubah, lingkungannya juga sulit berubah. Maka itu, PHBS penting untuk dijadikan budaya sehari-hari,” ungkapnya saat diwawancara, Kamis (13/11/2025).
Dalam sosialisasi tersebut, Puskesmas Baru Tengah memaparkan 10 indikator PHBS rumah tangga, yang meliputi persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, penimbangan balita setiap bulan, penggunaan jamban sehat, mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, aktivitas fisik, cuci tangan pakai sabun (CTPS), dan menguras tempat penampungan air untuk mencegah jentik nyamuk.
Bagi Suksesy, indikator-indikator tersebut bukan sekadar anjuran melainkan sebagai pondasi penting untuk mencegah berbagai penyakit menular maupun tidak menular yang kerap muncul di daerah pesisir.
“Cuci tangan pakai sabun itu yang paling sering kami tekankan. Karena sebagian besar penyakit asalnya dari tangan. Ini yang akan terus kami sampaikan di setiap kegiatan,” ucapnya dihadapan wartawan IKNBISNIS.COM.
Dinas Permukiman juga menargetkan perubahan perilaku sebagai hasil utama pendampingan kawasan kumuh.
Kemudian, setiap kunjungan bulanan akan dievaluasi untuk melihat apakah warga mulai menerapkan PHBS, mengelola sampah lebih baik, dan menjaga kebersihan saluran air.
Melalui pendekatan itu, pihaknya berharap penataan permukiman tidak hanya berhenti pada perbaikan fisik, tetapi membentuk pola hidup sehat yang berkelanjutan.
Adapun kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah kelurahan, dinas teknis, dan puskesmas diharapkan mampu membawa perubahan nyata pada masyarakat pesisir Baru Tengah. (*)