IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) menggelar jumpa pers yang bertempat di Kantor PT KKT di Jalan Akses TPK Kariangau Km. 13, Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Rabu (30/7/2025).

Kegiatan ini bertujuan mempererat tali silaturahmi dengan media, sekaligus memperkenalkan profil, peran, serta kontribusi PT KKT dalam mendukung pertumbuhan perekonomian serta kelancaran logistik di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Balikpapan.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT KKT, Enriany Muis, memaparkan bahwa PT KKT merupakan perusahaan patungan antara Pemerintah Pusat melalui Sub Holding Pelindo Terminal Petikemas dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

“Kami didirikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepelabuhanan di Kalimantan Timur,” ucapnya.

Enriany juga menjelaskan bahwa PT KKT memiliki keunggulan strategis, seperti lokasinya yang berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, integrasi dengan Kawasan Industri Kariangau (KIK), serta akses ideal yang menghubungkan pelabuhan dengan kota dan provinsi lain.

Dengan draft laut mencapai 14 meter LWS dan area pendukung yang luas, PT KKT mampu menangani operasional pelabuhan dalam kapasitas besar.

Selain itu, perusahaan telah memperoleh izin sebagai kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara, serta mematuhi standar keamanan internasional ISPS Code.

“PT KKT berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur melalui pelayanan yang cepat, aman, dan terpercaya. Kami didukung oleh fasilitas bongkar muat modern, tenaga kerja terampil, dan sistem komputerisasi berstandar internasional,” tambah Enriany.

Hingga Juni 2025, PT KKT mencatat realisasi arus petikemas yang mendekati target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), mencerminkan kinerja operasional yang solid dan konsisten.

Enriany juga memaparkan inisiatif transformasi perusahaan, termasuk program “Quick Win” yang dimulai pada Maret 2024 dengan fokus pada standardisasi operasional.

PT KKT terus berupaya memperkuat konektivitas rute dan merencanakan pengembangan infrastruktur, seperti proyek di KM 8 yang telah dirancang hingga tahun 2023, untuk mendukung visi jangka panjang sebagai pelabuhan utama di Kaltim.

Sementara itu, di sela-sela kegiatan, Kepala Sekretaris Perusahaan PT KKT, Tani Wijaya Rusdi menyampaikan bahwa KKT mencatat pergerakan troughput sebanyak 97 ribu unit untuk kegiatan domestik pada semester pertama tahun 2025.

“Kalau internasional, itu masih sedikit, sekitar ratusan. Lebih banyak domestik, dan dominannya memang kita di sini domestik,” ungkap Tani.

Terkait proyeksi ke depan, Tani optimistis bahwa pada 2025 akan ada peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Ia memperkirakan pergerakan peti kemas bisa mencapai sekitar 200 unit hingga akhir tahun, meskipun ini masih bersifat asumsi.

Lebih lanjut, mengenai pelayanan, Tani menegaskan bahwa KKT tetap mempertahankan standar sesuai ketentuan pemerintah, seperti Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG).

Namun, ia juga mengakui bahwa kondisi ekonomi yang lesu turut berdampak terhadap menurunnya tingkat konsumsi dan lalu lintas barang. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam mencapai target.

“Terkait melesunya ekonomi, kita terdampak juga, misalkan di sini kurang konsumsinya, kurang juga trafficnya, trafficnya kurang kan jelas target kami kan tidak tercapai juga,” Imbuhnya. (*)

Penulis: TJakra