IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – UPTD Puskesmas Margasari terus meningkatkan edukasi Pencegahan Penurunan Stunting melalui kegiatan Kelas Ibu Balita.

Program itu menjadi salah satu upaya puskesmas dalam mendukung pengasuhan aman dan sehat bagi anak usia 0-59 bulan. Kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan secara terstruktur dan rutin saat penimbangan balita di posyandu wilayah Mergasari.

Petugas kesehatan sekaligus narasumber Sulis Setyowati, menuturkan bahwa edukasi hak anak menjadi bagian penting dari layanan posyandu.

“Kami memastikan setiap ibu memahami hak dasar anak, termasuk hak memiliki BPJS aktif, buku KIA atau buku pink, dan akta kelahiran,” tekannya.

Ia menyebut, dokumen-dokumen itu sangat berpengaruh terhadap akses layanan kesehatan, mulai dari imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, hingga penanganan kesehatan dasar.

Selain itu, Puskesmas Margasari juga memberikan edukasi pencegahan kekerasan pada anak, baik fisik, psikis, maupun seksual. Materi yang diberikan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kasus yang sering muncul di media sosial.

Menurut Sulis, tidak ditemukan kasus kekerasan pada anak di wilayah Mergasari, namun edukasi tetap dilakukan sebagai langkah pencegahan.

“Ibu diberikan pemahaman tentang bagian tubuh anak yang tidak boleh disentuh orang lain, dan bagaimana merespons saat menemukan tanda-tanda tidak wajar,” terangnya kepada IKNBISNIS.COM, Kamis (20/11/2025).

Dalam kegiatan Kelas Ibu Balita, peserta juga diingatkan mengenai pentingnya memastikan lingkungan keluarga aman dan mendukung proses tumbuh kembang anak.

Adapun edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, gizi seimbang, hingga pemantauan perkembangan anak menjadi materi utama yang dilakukan Selama 4 kali pertemuan dalam 1 kelompok.

Pendekatan itu dilakukan pihaknya, supaya para ibu dapat memahami bahwa pemenuhan hak identitas harus berjalan seiring dengan pemenuhan hak kesehatan.

Sulis menyampaikan, sebagian warga masih menghadapi kendala administrasi, terutama bagi keluarga yang baru pindah dan belum tercatat dalam KK wilayah setempat.

Walhasil, kondisi itu membuat BPJS mereka belum aktif, sehingga mempengaruhi kelancaran layanan kesehatan anak.

Puskesmas Margasari pun memberikan pendampingan dan dorongan agar warga segera melakukan pembaruan data di kelurahan dan mengaktifkan BPJS anak secepatnya.

Baginya, antusiasme warga mengikuti kegiatan kelas cukup baik, terlihat dari jumlah ibu yang hadir setiap kali penimbangan balita.

“Kami berharap edukasi ini membantu ibu lebih siap mengasuh anak dan memahami hak-hak dasar yang wajib dimiliki setiap balita,” pungkas Sulis.

Dengan penguatan edukasi hak anak dan pencegahan kekerasan, Puskesmas Margasari berupaya memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan, identitas yang jelas, serta akses penuh terhadap layanan kesehatan.

Baginya, kegiatan tersebut juga menjadi bagian dari upaya penurunan risiko stunting dan peningkatan kualitas pengasuhan di wilayah Margasari. (*)

Untuk informasi lebih lanjut terkait kegiatan maupun update Puskesmas Margasari, masyarakat dapat mengunjungi dan mengikuti akun Instagram resmi di @promkes_pkmmargasari

Penulis: Yandri Rinaldi