IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – UPTD Puskesmas Margasari terus meningkatkan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai langkah perlindungan kesehatan masyarakat di wilayah yang sebagian besar permukimannya berada di atas air.

Kegiatan PSN tersebut dilaksanakan secara rutin tiga kali setahun, serta diperkuat dengan kegiatan lintas sektor untuk memastikan area rawan tetap terpantau.

Diketahui, program ini menjadi bagian penting dalam mencegah meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) khususnya pada musim penghujan.

Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas Margasari, Mimi Nofriyanti, menyampaikan bahwa kondisi geografis wilayah menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Ia menyebut, sebagian warga masih menggunakan penampungan air hujan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.

“Kami rutin melakukan PSN dan pemeriksaan jentik di rumah warga, terutama yang berada di daerah atas air. Penampungan air harus benar-benar diperhatikan agar tidak menjadi tempat tumbuh jentik,” ucap Mimi sapaan akrabnya, Selasa (11/11/2025).

Selain kegiatan PSN, kader Jumantik di setiap wilayah juga menjalankan pemantauan jentik secara berkala. Pemberian bubuk abate dilakukan setiap bulan untuk membantu mencegah perkembangan jentik di tempat-tempat penampungan air.

Program itu, lanjut Mimi, menjadi bagian dari upaya penguatan gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), sesuai arahan Kementerian Kesehatan serta peraturan daerah yang berlaku.

Mimi pun menerangkan, hasil pemantauan jentik hingga saat ini telah mencapai sekitar 82 persen, namun masih perlu ditingkatkan untuk mencapai standar 95 persen.

Menurutnya, capaian ini menunjukkan adanya peran aktif kader, tetapi masih membutuhkan dukungan lebih luas dari masyarakat.

“Kader bekerja setiap bulan, namun kami tetap membutuhkan partisipasi warga. Ketika warga ikut memeriksa dan membersihkan tempat penampungan air, angka jentik akan lebih mudah ditekan,” jelasnya.

Pelaksanaan PSN tidak hanya dilakukan oleh petugas puskesmas dan kader, namun juga melibatkan kelurahan dan unsur masyarakat melalui kegiatan kebersihan bersama.

Pada waktu-waktu tertentu, ujar Mimi, PSN dilakukan bersamaan dengan Kegiatan Belajar Masyarakat (KBM) dan program lainnya agar warga lebih mudah terlibat.

Adapun, koordinasi antarsektor tersebut membantu memperkuat kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan bebas jentik sebagai upaya pencegahan DBD.

Puskesmas Margasari juga melakukan edukasi langsung kepada warga mengenai cara mengelola air dengan benar, membersihkan penampungan air, serta memastikan lingkungan rumah tetap kering dan tidak menjadi sumber jentik.

Baginya, pendekatan itu didorong untuk dapat meningkatkan kesadaran seluruh keluarga dalam menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Dengan berbagai kegiatan tersebut, Puskesmas Margasari berharap angka bebas jentik di wilayah setempat terus meningkat dan risiko penyakit berbasis vektor dapat diminimalkan.

Kegiatan PSN yang rutin ini juga menjadi bagian dari komitmen puskesmas dalam menghadirkan lingkungan yang sehat dan aman bagi seluruh masyarakat. (*)

Untuk informasi lebih lanjut terkait kegiatan maupun update Puskesmas Margasari, masyarakat dapat mengunjungi dan mengikuti akun Instagram resmi di @promkes_pkmmargasari

Penulis: Yandri Rinaldi