IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kembali dilaksanakan di SDN 006 Baru Tengah, Kamis (13/11/2025).

Program tahunan itu telah menjadi salah satu langkah penting Puskesmas Baru Tengah untuk memastikan anak usia sekolah memperoleh perlindungan optimal terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

Penanggung Jawab Program Imunisasi Puskesmas Baru Tengah, Marisa Umami, mengatakan bahwa kegiatan BIAS tidak hanya berfokus pada pemberian vaksin, tetapi juga pada upaya mempertahankan kekebalan kelompok di sekolah atau tempat yang rentan terhadap penularan penyakit menular.

“Tujuan BIAS adalah meningkatkan atau mempertahankan kekebalan anak terhadap PD3I seperti campak, rubella, difteri, tetanus, hingga kanker serviks,” ungkapnya.

Untuk tahun 2025, target sasaran imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Baru Tengah berjumlah 1.180 siswa yang tersebar pada tujuh SD dan tiga SMP. Rinciannya yaitu 318 siswa kelas 1, 303 siswa kelas 2, 318 siswa kelas 5, dan 241 siswa kelas 9.

Adapun, seluruh sasaran menjalani imunisasi sesuai jenjang dan jenis vaksin yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.

Jenis imunisasi yang diberikan pada siswa meliputi Campak Rubella dan DT untuk kelas 1, Td untuk kelas 2 dan 5, serta vaksin HPV untuk siswi kelas 5, 6, dan 9.

Diketahui, vaksin HPV menjadi salah satu fokus penting karena ditujukan untuk mencegah kanker serviks, salah satu penyakit berbahaya yang justru banyak menyerang perempuan di usia produktif.

Marisa menyebut, kondisi logistik vaksin dipastikan aman dan mencukupi sepanjang pelaksanaan kegiatan.

Ia pun menegaskan bahwa distribusi vaksin telah melalui proses monitoring ketat untuk memastikan kualitas tetap terjaga. Koordinasi dengan pihak sekolah juga berjalan baik sehingga pelaksanaan di lapangan berlangsung tertib dan terjadwal.

Meski demikian, capaian imunisasi anak sekolah di wilayah Baru Tengah masih berada pada angka 77 persen. Kondisi itu menjadi tantangan tersendiri, terutama karena anak usia sekolah memiliki mobilitas tinggi dan berinteraksi dalam kelompok besar sehingga risiko penularan penyakit lebih besar jika kekebalan tidak merata.

Marisa menekankan pentingnya dukungan orang tua dalam menyukseskan BIAS.

“Penyakit yang tersedia imunisasinya adalah penyakit berbahaya. Imunisasi terbukti aman, efektif, dan menjadi hak anak sesuai amanat undang-undang,” sebutnya.

Ia berharap BIAS tahun ini dapat memperluas cakupan perlindungan anak, sekaligus menekan potensi kasus PD3I di lingkungan sekolah.

Dengan cakupan yang terus meningkat, wilayah Baru Tengah diharapkan semakin aman dari ancaman penyakit menular yang sebenarnya dapat dicegah. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi