
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah yang dilaksanakan Puskesmas Baru Tengah tidak berhenti pada tahap pemeriksaan saja. Setiap temuan kesehatan langsung ditindaklanjuti melalui berbagai intervensi yang dirancang untuk memberikan manfaat cepat bagi siswa.
Walhasil, pendekatan itu menjadi salah satu kekuatan program CKG tahun 2025, yang tidak hanya memetakan kondisi kesehatan anak tetapi juga menghadirkan solusi di hari yang sama.
Kepala Puskesmas Baru Tengah, Rulida Osma Marisya, mengatakan bahwa timnya sengaja memperkuat aspek tindak lanjut agar setiap pemeriksaan memberikan dampak nyata.
“Kami tidak ingin hanya mendata. Setiap siswa yang ditemukan memiliki masalah langsung kami beri edukasi, intervensi awal, atau rujukan sesuai kebutuhan,” ucap Rulida sapaan akrabnya, Rabu (19/11/2025).
Untuk masalah gigi, tim kesehatan melakukan edukasi kebersihan mulut secara langsung dengan metode demonstrasi menyikat gigi yang benar.
Siswa pun diajak mempraktikkan cara membersihkan gigi dengan gerakan yang sesuai anjuran dokter gigi. Pada kasus tertentu, tim juga memberikan fluoride varnish atau mengarahkan siswa untuk melakukan perawatan lanjutan ke puskesmas.
Pada temuan anemia, terutama pada remaja putri, Puskesmas memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) sesuai protokol nasional. Intervensi ini dilakukan untuk menanggulangi anemia ringan serta mencegah kondisi semakin memburuk.
Selain itu, siswa diberi edukasi mengenai pentingnya asupan protein, konsumsi sayuran hijau, dan kebiasaan sarapan sebelum berangkat sekolah.
Sementara, pada siswa dengan indikasi gangguan penglihatan, tim langsung menerbitkan rujukan pemeriksaan mata untuk memastikan kondisi dapat ditangani lebih lanjut di fasilitas kesehatan.
Bagi siswa dengan masalah gizi, tim memberikan konseling gizi, baik secara kelompok maupun individu jika diperlukan. Siswa juga diberi penjelasan mengenai makanan seimbang, sumber protein terjangkau, dan cara sederhana menjaga pola makan sehat di rumah.
Intervensi tersebut, ujar Rulida, semakin efektif lantaran didukung oleh pihak sekolah dan guru yang ikut memastikan siswa mengikuti instruksi tindak lanjut.
Baginya, guru memegang peran penting dalam menyampaikan rekomendasi kesehatan kepada orang tua, terutama terkait rujukan yang harus segera dilakukan.
“Kerja sama sekolah sangat membantu, terutama dalam memastikan anak yang perlu datang ke puskesmas benar-benar hadir,” sebutnya.
Tidak sedikit siswa yang menunjukkan ketertarikan lebih besar terhadap kesehatan setelah memperoleh edukasi. Banyak yang antusias mencoba cara menyikat gigi yang benar, dan beberapa remaja putri mengaku baru memahami pentingnya TTD untuk mencegah kelelahan dan pusing yang sering mereka rasakan.
Langkah cepat itu menjadi bukti bahwa puskesmas tidak hanya memeriksa, namun sekaligus menyelesaikan sebagian masalah di tempat. Pendekatan ini sejalan dengan tujuan CKG untuk memperkuat kesehatan anak sejak dini.
“Intervensi langsung adalah kunci agar kegiatan CKG memberikan manfaat nyata, bukan sekadar pemeriksaan rutin,” tegas Rulida.
Dengan intervensi yang komprehensif dan kolaboratif ini, Puskesmas Baru Tengah berharap semakin banyak siswa mendapat layanan kesehatan berkualitas yang bisa mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat. (*)