
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Keamanan vaksin menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN 016 Balikpapan Barat.
Puskesmas Baru Ilir memastikan setiap imunisasi dilakukan sesuai prosedur, mulai dari screening kesehatan, proses penyuntikan, hingga observasi pasca imunisasi.
Bidan Puskesmas Baru Ilir, Septi, menjelaskan bahwa screening kesehatan merupakan langkah penting untuk menilai apakah anak layak menerima vaksin.
Disebutkannya, screening dilakukan melalui formulir yang diisi orang tua tiga hingga tujuh hari sebelum hari pelaksanaan, serta melalui pemeriksaan singkat saat kegiatan berlangsung.
“Screening ini untuk memastikan anak tidak sedang sakit, tidak sedang minum antibiotik, dan tidak punya riwayat alergi berat,” jelasnya kepada media, Sabtu (22/11/2025).
Apabila ditemukan kondisi yang tidak memenuhi syarat, Septi menyebut, imunisasi akan ditunda.
“Anak yang sedang demam, minum antibiotik, atau tidak fit kami tunda dulu. Boleh ikut sweeping di puskesmas. Keamanan selalu nomor satu,” tegas Septi.
Setelah penyuntikan, siswa menjalani observasi di ruang khusus selama beberapa menit untuk memastikan tidak ada reaksi langsung setelah imunisasi. Guru dan petugas kesehatan mendampingi siswa agar tetap tenang.
“Observasi itu wajib. Jadi kalau ada reaksi seperti pusing atau takut jarum, bisa segera ditangani,” ucap Septi.
Ia menegaskan bahwa efek samping ringan seperti demam atau nyeri di lokasi suntikan adalah hal normal dan bisa ditangani dengan kompres atau obat penurun panas.
“Reaksi ringan itu wajar. Orang tua tidak perlu khawatir, yang penting imunisasinya tetap dilakukan,” ujarnya.
Puskesmas Baru Ilir juga menyiapkan mekanisme sweeping bagi anak yang ditunda. Sweeping dilakukan di puskesmas setiap Selasa dan Kamis dengan layanan khusus tanpa antre panjang.
Bagi Septi, orang tua cukup menyampaikan bahwa kedatangannya untuk imunisasi susulan BIAS agar dapat dilayani cepat. Adapun prosedur keamanan seperti ini telah mengikuti standar nasional dan selalu diterapkan dalam setiap pelaksanaan imunisasi.
“Kami ikuti SOP. Mulai dari ketepatan vaksin, cara penyimpanan, alat suntik, hingga observasi. Semuanya standar,” tekannya.
Dengan penerapan SOP yang ketat, Puskesmas berharap masyarakat semakin percaya bahwa imunisasi aman dan penting untuk kesehatan anak.
“Kami ingin orang tua merasa yakin. Imunisasi ini bukan hanya aman, tapi sangat penting untuk melindungi anak-anak,” tutupnya. (*)