Siswa SMA Negeri 8 Balikpapan memamerkan produk kreatif mereka di stan pameran Harkopnas 2025. (IKNbisnis.com/yandri)

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Suasana meriah selalu menyelimuti stan milik siswa SMA Negeri 8 Balikpapan saat mengikuti berbagai pameran, termasuk di ajang Gebyar UMKM dan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas).

Kali ini, Siswa SMAN 8 Balikpapan mengikuti kegiatan Pameran Koperasi dan UMKM dalam rangka memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 di Aula Gedung kesenian Balikpapan, Minggu (3/8/2025).

Lewat Kurikulum Dual Track, para siswa tak sekadar tampil, tetapi juga sukses menjual produk kreatif yang menghasilkan keuntungan menggiurkan.

Produk-produk yang ditawarkan beragam, mulai dari gantungan kunci, mug custom, hingga makanan ringan seperti mochi, kopi susu, cokelat, dan sandwich sando.

Namun, dua produk andalan mereka, yaitu gantungan kunci dan mug, selalu jadi incaran utama pengunjung.

“Pembeli biasanya request dan desainnya bisa custom, tergantung permintaan pembeli. Anak-anak langsung kerjakan pakai Photoshop atau Canva, lalu dicetak di tempat,” kata fasilitator program Dual Track Multimedia SMAN 8, Alfian Pragustomo, Minggu (3/8/2025).

Menurut Alfian, pengerjaan satu gantungan kunci bisa selesai dalam lima menit jika desain sudah siap.

Sementara untuk mug, butuh waktu sekitar 15 menit. Bila pembeli meminta desain khusus dari awal, pengerjaannya bisa mencapai satu jam.

“Ada saja permintaan unik. Misalnya ibu-ibu minta ditambahin foto keluarga atau tulisan tertentu. Siswa kami yang mengatur semuanya, termasuk ukuran dan posisi desain,” jelasnya.

Lanjut, Alfian menerangkan bahwa seluruh pengerjaan dilakukan langsung di lokasi pameran, kecuali jika jumlah pesanan cukup banyak, barulah dikerjakan di sekolah.

Tak hanya di pameran, siswa juga aktif menjual produk secara rutin melalui koperasi sekolah. Penjualan makanan dan minuman ringan seperti kopi dan mochi setiap minggunya menambah pemasukan secara signifikan.

Hasilnya? Laporan penjualan selama tahun 2024 mencatat laba bersih mendekati Rp20 juta. Semua transaksi dicatat rapi sebagai bagian dari laporan rutin ke ITS.

Sebagai informasi, Program Dual Track merupakan kerja sama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

ITS bertanggung jawab menyusun kurikulum, melakukan monitoring, serta mengevaluasi pelaksanaan program.

“Kami rutin membuat catatan untuk di laporkan ke ITS. Jadi dari situ bisa kelihatan jelas untung-ruginya,” tambah Alfian.

Program Dual Track ini pertama kali mengikutkan siswa ke pameran sejak 2022. Meski angkatan siswa terus berganti, tujuan utama tetap sama, yakni membekali mereka dengan keterampilan nyata dan semangat wirausaha.

Alfian menyebut ada banyak hasil positif dari program ini. Salah satunya adalah Saipul, alumni yang kini menempuh studi perfilman di Institut Seni Budaya Indonesia Bandung.

“Itu jadi bukti kalau keterampilan yang mereka pelajari benar-benar bisa jadi bekal masa depan.” Tutupnya. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi