IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Menjelang Idul Adha 1446 Hijriah atau hari raya Kurban, Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan kembali menyelenggarakan pasar Murah.

Kegiatan yang dilakukan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Pertamina Patra Niaga, dan Bulog ini berlangsung di halaman parkir Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan Barat, Selasa (3/6/2025).

Wakil Wali (Wawali) Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, turut hadir mengunjungi pasar murah tersebut didampingi Kepala Disdag Balikpapan Haemusri Umar, Kepala KPw BI Balikpapan, Robi Ariadi, juga Camat Balikpapan Barat, Erwin Dahri.

Ditemui disela-sela kunjungan, Bagus Susetyo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Satgas Pengendali Inflasi Daerah untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

“Ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Satgas Pengendali Inflasi Daerah, ada Dinas Perdagangan, ada BI, Bulog, dan lainnya.

Tujuannya untuk membantu kemudahan masyarakat, terutama mendekati hari Raya Kurban. Harganya di bawah pasaran, dan akan dirutinkan setiap bulan sekali, minimal 13 kali dalam setahun,” kata Bagus.

Dalam kesempatan tersebut, Ia juga mengapresiasi kerja sama semua pihak dalam menjaga stabilitas harga.

“Saya tentunya mengapresiasi teman-teman dari Satgas Inflasi Daerah. Dan tentunya juga terkait sosialisasinya juga sudah banyak yang mengetahui, baik dari dinas komunikasi dengan camat, camat ke RT dan RT ke masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bagus menilai salah satu komoditas yang paling diminati warga dalam pasar murah ini adalah elpiji Melon yang dijual seharga Rp19 ribu per tabung 3 kg.

“Jadi salah satu yang paling menarik ditunggu oleh warga adalah LPG Gas Melon. Dan tadi dibilang ada 360 tabung selama 4 hari, jadi sekitar 1.200 lebih yang didistribusikan dalam Pasar Murah ini,” jelas Bagus.

Selain itu, lanjut Bagus, stok barang di pasar murah juga cukup terjamin, mulai dari beras yang tersedia hingga 400 bungkus, kemudian telur yang langsung didatangkan dari peternak, hingga Gas Melon.

Ia mengatakan barang-barang tersebut diambil langsung dari gudang, tanpa melalui distributor, sehingga harganya lebih murah.

Bagus juga menyatakan, pasar murah direncakan untuk diperluas ke berbagai wilayah.

“Nah ini sementara untuk Idul Adha itu ada di pasar kebun sayur, nanti kita akan koordinasi lebih lanjut dengan kepala BI, kemudian dengan bulog. Gimana kalau misalnya setiap bulan itu diadakan di beberapa lokasi terkait pasar murah seperti ini.

Jadi, tergantung dari kesiapan distributor juga terkait stoknya. Jadi, tidak terjadi kecemburuan di beberapa wilayah,” paparnya.

Dengan adanya Pasar Murah ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga stabil, terutama menjelang hari raya kurban. (*)

Penulis: TJakra