
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Upaya penanganan stunting di Kota Balikpapan tidak hanya dilakukan melalui layanan kesehatan formal, tetapi juga mulai diperkuat melalui dukungan komunitas warga.
Hal itu terlihat dalam kegiatan edukasi gizi dan pembagian makanan bergizi yang dilaksanakan Perhimpunan Bawe Paser Balikpapan di PAUD Cempaka, Kampung Atas Air, Kelurahan Marga Sari, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari Lurah Marga Sari, Hendra Wijaya Prawira, yang menilai keterlibatan komunitas lokal memiliki dampak langsung pada pemahaman keluarga mengenai pola asuh dan pemenuhan gizi anak.
“Stunting itu tidak hanya soal akses makanan, tetapi juga kesadaran keluarga mengenai gizi yang seimbang. Kegiatan ini membantu membuka ruang edukasi yang lebih dekat dengan masyarakat,” urainya.
Data Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menunjukkan prevalensi stunting di kota ini masih menjadi perhatian serius.
Per Agustus 2025, angka stunting tercatat 24,8 persen, naik dari 21,6 persen pada Mei dan 14,68 persen pada Januari di tahun yang sama.
Kendati demikian, Hendra mengungkapkan, Kelurahan Marga Sari termasuk wilayah dengan persentase stunting lebih rendah dibanding kelurahan lain, namun pencegahan tetap harus berjalan.
“Meski angkanya relatif rendah, bukan berarti aman. Pencegahan tetap perlu dilakukan supaya tidak ada peningkatan,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Bawe Paser Balikpapan menggandeng Puskesmas Margasari, Bunda PAUD, dan kader PKK.
Anak-anak pun menerima makanan bergizi berupa olahan ikan, telur, nugget, puding, dan kacang hijau, sementara orang tua mendapatkan sosialisasi terkait kebutuhan gizi pada masa tumbuh kembang.
Hendra menilai pendekatan komunitas dapat menjangkau warga yang mungkin belum tersentuh program formal secara rutin, khususnya di kawasan pesisir yang memiliki pola hidup dan interaksi sosial berbeda.
“Komunitas punya kedekatan emosional dengan warganya. Itu membuat pesan yang disampaikan lebih mudah diterima,” tuturnya.
Kegiatan turut dihadiri Pembina Perhimpunan Bawe Paser, Nurlena Rahmad Mas’ud, Ketua Rasimah, Sekretaris Lembaga Adat Paser Balikpapan Ahmad Nur, serta Kepala Puskesmas Margasari Suliani Panca Winasih.
Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan paket makanan sehat, perlengkapan makan-minum, dan alat tulis untuk anak-anak PAUD Cempaka.
Hendra berharap model kolaborasi komunitas, puskesmas, dan kelurahan ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan.
“Kami siap mendukung kegiatan seperti ini ke depannya. Penanganan stunting adalah kerja bersama, bukan hanya tugas tenaga kesehatan,” pungkasnya. (*)