Bambang Haryo Soekartono

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Pengamat kebijakan publik Bambang Haryo Soekartono menilai harga beras menjulang tinggi bahkan memprihatinkan.

Dia memandang, sebagai negara agrasis, sudah seharusnya produksi beras Indonesia melimpah. Seperti saat era tahun 70-an hingga tahun 90-an.

Karenanya, pria yang akrab disapa BHS ini meminta pemerintah segera mengendalikan harga beras.

“Harga beras medium sudah mencapai Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per Kg. Untuk premium sudah mencapai Rp18 ribuan per Kg. Lembaga pangan di Indonesia seperti Bulog, Badan Pangan Nasional dan Satgas Pangan seharusnya segera mengambil peran.

Bertanggungjawab dalam menciptakan kedaulatan pangan, ketahanan pangan dan kemandirian pangan bagi negara,” terang anggota DPR-RI periode tahun 2014-2019 ini, melalui siaran pers yang disampaikan, Kamis (21/9/2023)

BHS, menerangkan, Indonesia merupakan negara yang mempunyai lahan produktif terluas di Asia.

Sekira 70 juta hektare. Namun hanya 45 juta hektare yang dioptimalkan. 7 juta hektare di antaranya dijadikan lahan produktif pertanian beras.

“Harusnya, Indonesia sudah menjadi negara penghasil pangan terbesar di dunia dan sebagai lumbung pangan untuk kebutuhan domestik dan internasional.

Sehingga harga beras di Indonesia tidak setinggi saat ini,” ucapnya.

BHS pun mengaku heran dengan melambungnya harga salah satu komoditas pangan tersebut.

“Saya baru berkunjung ke Malaysia, cek harga beras di Penang pinggiran perbatasan Malaysia. 2,6 ringgit atau sekitar Rp9.100 per Kg untuk beras lokal kualitas premium.