IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – UPTD Puskesmas Margasari terus memperkuat edukasi pengasuhan dan kesehatan anak melalui program Kelas Ibu Balita, sebuah kegiatan kelompok yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam merawat anak usia 0-59 bulan.

Program tersebut menjadi salah satu upaya puskesmas dalam mendukung pencegahan stunting dan meningkatkan kesadaran orang tua terkait tumbuh kembang anak.

Bidan Pelaksana Kelas Ibu Balita, Sulis Setyowati, menjelaskan bahwa kelas ini dilaksanakan secara terstruktur dalam empat kali pertemuan untuk satu kelompok peserta.

Adapun, materi yang diberikan bersamaan dengan kegiatan penimbangan di posyandu. Sehingga para ibu balita dapat mengikuti seluruh rangkaian edukasi tanpa harus menambah jadwal kunjungan.

“Kelas Ibu Balita membahas berbagai aspek pengasuhan, mulai dari ASI eksklusif, PHBS, perawatan gigi, penyakit umum pada anak, hingga pemantauan pertumbuhan dan perkembangan,” kata Sulis.

Ia menyebut bahwa edukasi gizi, termasuk MPASI seimbang hingga usia dua tahun, menjadi salah satu materi yang paling diminati karena langsung berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari balita.

Selain kesehatan fisik, kelas ini juga memberikan materi khusus mengenai hak anak, seperti kepemilikan BPJS, akta kelahiran, dan buku kesehatan ibu dan anak (buku pink).

Menurutnya, masih ditemukan beberapa kasus warga yang belum melengkapi dokumen administrasi anak, khususnya bagi keluarga yang baru pindah ke wilayah Mergasari.

Lewat kelas ini, ujar Sulis, ibu dibimbing untuk mengurus dokumen tersebut agar anak dapat memperoleh layanan kesehatan secara optimal.

Materi lain yang turut diberikan yaitu edukasi mengenai pencegahan kekerasan pada anak, termasuk mengenali bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain serta tanda-tanda kekerasan fisik, psikis, maupun seksual.

“Tidak ada laporan kasus kekerasan anak di wilayah Mergasari, tetapi edukasi tetap kami berikan sebagai langkah pencegahan,” sebut Sulis saat diwawancara, Rabu (12/11/2025).

Antusiasme warga mengikuti kelas ini dinilai cukup baik. Jumlah peserta biasanya menyesuaikan jumlah balita di tiap RT. Sulis menyebut, sebagian besar ibu sangat aktif bertanya, terutama terkait pola makan, imunisasi, dan stimulasi tumbuh kembang.

Ia mengungkapkan, program tersebut tidak hanya membantu meningkatkan pengetahuan ibu balita, tetapi juga mendorong kehadiran warga di posyandu, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pemantauan gizi dan kesehatan secara berkala.

Dengan pelaksanaan rutin dan materi yang terus diperbarui, Puskesmas Margasari berharap Kelas Ibu Balita dapat menjadi ruang belajar yang konsisten mendukung pengasuhan positif, serta membantu menekan angka stunting di wilayah tersebut.

“Kami ingin setiap ibu memiliki pemahaman yang cukup untuk mendampingi tumbuh kembang anak,” pungkasnya. (*)

Untuk informasi lebih lanjut terkait kegiatan maupun update Puskesmas Margasari, masyarakat dapat mengunjungi dan mengikuti akun Instagram resmi di @promkes_pkmmargasari

Penulis: Yandri Rinaldi