IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi tuan rumah kedua kalinya Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) pada 2025 (DSBK XVI), setelah sebelumnya pernah menjadi tuan rumah Dialog Borneo-Kalimantan (DBK X) pada 2011.

Dalam siaran pers yang disampaikan, Senin (9/6/2025), DSBK XVI mengusung tema “Nusantara dan Penguatan Sastra Melayu: Merawat Estetika dan Didaktika”.

Pada sesi dialog dari kegiatan pertemuan sastra internasional ini, diharapkan terkuak jejak estetika dan didaktika dalam sastra yang ditulis di Borneo-Kalimantan dan peran Kerajaan Nusantara dalam penguatan sastra, utamanya sastra Melayu.

Selain itu, diharapkan pula terkukuhkan ulang komitmen para sastrawan Melayu untuk selalu memperkuat aspek estetika di dalam karya yang diciptakannya dengan tidak meninggalkan aspek didaktika sebagai spirit yang tidak ditanggalkan oleh falsafah Melayu.

Adapun, Narasumber pembentang kertas kerja DSBK XVI berasal dari Kuala Lumpur, Sarawak, Sabah, Brunei Darussalam, Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur sebagai tuan rumah.

Kegiatan ini diikuti peserta yang berjumlah 200 orang, terdiri atas karyawan (sastrawan), akademisi/pengamat sastra, jurnalis, pegiat seni/budaya.

Peserta jiran berasal dari Kuala Lumpur, Selangor, Sarawak, Sabah, Wilayah Persekutuan Labuan, Brunei Darussalam.

Para peserta tersebut mewakili beberapa lembaga, yaitu Gabungan Persatuan Penulis Nasional (GAPENA) Malaysia, Angkatan Sasterawan Sasterawani (ASTERAWANI) Brunei Darussalam, Persatuan Penulis Utara Sarawak (PUTERA), Persatuan Karyawan Sastera Sarawak (PEKASA), Badan Bahasa dan Sastera Sabah (BAHASA), Persatuan Penulis Wilayah Persekutuan Labuan (PERWILA), Ikatan Penulis Sabah (IPS), serta perorangan.

Sementara itu, peserta Indonesia, yakni dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.

Beberapa peserta Indonesia yang berasal dari luar Pulau Kalimantan adalah peserta pengamat dari kalangan akademisi dan pengurus dewan kesenian.

Selain dialog sebagai inti kegiatan, agenda yang dirancang mewarnai DSBK XVI 2025 adalah muhibah budaya ke Tenggarong, wisata kapal, pameran buku, dan parade sastra.

DSBK XVI 2025 juga akan menyusun rekomendasi tematik terkait pemerkasaan sastra di Borneo-Kalimantan serta watikah penunjukan tuan rumah DSBK XVII periode berikutnya (2027).

DKD Kaltim dan DSBK XVI 2025

Dewan Kesenian Daerah (DKD) Provinsi Kaltim menjadi motor penggerak rencana kegiatan DSBK XVI 2025.

Penyiapan kegiatan dilakukan sejak 2023, tak lama setelah turut serta sebagai peserta dan pembentang kertas kerja dalam DSBK XV di Brunei Darussalam, awal Agustus 2023.

Syafril Teha Noer dan Amien Wangsitalaja berangkat mengikuti kegiatan tersebut dengan dukungan penuh Pemprov Kaltim.

Di DSBK XV di Brunei Darussalam itulah DKD Kaltim disepakati menjadi tuan rumah pelaksanaan DSBK XVI 2025.

Mulai Agustus 2023 DKD Kaltim membentuk tim kecil penyiapan DSBK XVI, dipimpin langsung ketua umumnya, Syafril Teha Noer.

Tim kecil melakukan audiensi ke Pemprov Kaltim, bertemu Gubernur Kaltim yang langsung menyatakan dukungan.

Dukungan serupa kelak dikonkretkan Pemprov melalui kebijakan pembiayaan, saat Panitia DSBK XVI melakukan audiensi lanjutan dengan Wakil Gubernur, Seno Aji. Dukungan juga datang dari kalangan DPRD Kaltim, sebagaimana ditunjukkan anggota Komisi IV, Sarkowi V Zahry. Melalui koordinasi dengan Sekretaris Provinsi Sri Wahyuni, Pemprov menyetujui pendanaan DSBK XVI 2025 dilekatkan pada Disdikbud Kaltim. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi