
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 menjadi ruang evaluasi sekaligus penguatan kinerja Puskesmas Baru Ilir dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Kepala UPTD Puskesmas Baru Ilir, dr. Erika Nina Sembiring, menegaskan bahwa pihaknya terus menjaga konsistensi layanan dasar meskipun tantangan kesehatan di wilayah kerja masih cukup kompleks.
“Penyakit menular seperti TBC perlu penangangan yang lebih efektif lagi karena ada beberapa kasus yang ditemukan TBC tapi keluarga serumah tidak mau untuk dilakukan pemeriksaan sputumnya. Stunting juga masih perlu kita tangani karena masih ada peningkatan kasus baru stunting. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya balita yang ditimbang di posyandu,” ujarnya saat diwawancara langsung, Minggu (23/11/2025).
Dua isu prioritas ini pun terus ditangani melalui kerjasama dengan kader dan petugas lapangan yang berupaya memastikan pencegahan dan pendampingan kasus ini dapat berjalan.
Menurut dr. Erika, kasus penemuan TBC juga melibatkan peran serta kader kesehatan, sehingga kerjasama ini sangat efektif karena kasus-kasus yang terduga TBC dapat lebih cepat tertangani.
Sementara itu, intervensi stunting juga sudah dilakukan dengan melibatkan beberapa lintas sektor. Selama satu tahun terakhir, Puskesmas Baru Ilir tetap berada pada jalur pelayanan yang stabil.
Meski beberapa penyakit menular masih ditemukan, hal tersebut tidak terlepas dari upaya aktif petugas dalam melakukan penemuan kasus, sehingga pasien dapat segera tertangani.
“Kasus-kasus itu muncul karena kita temukan dan hal ini menunjukkan pelayanan kita berjalan,” sebutnya.
Untuk penyakit tidak menular (PTM), puskesmas tetap menjalankan skrining PTM di masyarakat secara rutin dua kali seminggu di setiap RT, termasuk fasilitas umum.
Ia menyebut, cakupan pelaksanaan skrining belum maksimal bukan karena program tidak berjalan, tetapi karena sebagian warga tidak berada ditempat saat dilakukan pemeriksaan.
Meski begitu, dr. Erika menilai capaian PTM hampir mendekati target berkat komitmen dari petugas dan kerja sama kader.
“Tidak semuanya bisa tercover karena masyarakat banyak yang bekerja di saat pemeriksaan. Tapi hasilnya sudah hampir sesuai dengan yang kita harapkan,” ungkapnya.
Kinerja Puskesmas Baru Ilir juga didukung oleh kolaborasi kader, tenaga kesehatan, dan pemangku wilayah, sehingga pemantauan TBC, stunting, serta pemeriksaan penyakit tidak menular dapat berjalan baik
Di sisi lain, edukasi ke masyarakat dilakukan secara rutin baik melalui kegiatan posyandu, sweeping kewilayahan, maupun pemeriksaan aktif.
dr. Erika menuturkan, HKN ke-61 menjadi pengingat bahwa penguatan pelayanan dasar harus terus dikerjakan.
Ia menyampaikan bahwa puskesmas tidak menunggu momentum nasional untuk bergerak, melainkan menjadikan HKN sebagai titik konsolidasi agar program pengendalian penyakit di 2025 semakin terarah.
“Ini momentum. Tapi sebenarnya program sudah berjalan terus. Kita akan perkuat lagi, terutama untuk TBC dan stunting,” pungkasnya.
Dengan dukungan SDM yang solid dan pemetaan kesehatan yang semakin baik, Puskesmas Baru Ilir menargetkan peningkatan capaian layanan secara lebih agresif pada tahun mendatang. (*)