Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Iim.

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Setiap 20 November, dunia merayakan Hari Anak Sedunia, momen global untuk menegaskan kembali pentingnya perlindungan, pendidikan, dan ruang tumbuh yang aman bagi setiap anak.

Di Balikpapan, peringatan itu disambut dengan komitmen kuat dari jajaran pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memperkokoh upaya menjadikan kota ini sebagai lingkungan yang semakin ramah dan aman bagi anak-anak.

Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Iim, menyampaikan apresiasi atas arah kebijakan pemerintah yang dinilai konsisten memprioritaskan masa depan anak, terutama melalui program pendidikan 13 tahun.

Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai langkah strategis yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan generasi Balikpapan yang lebih berdaya.

“Dengan hadirnya pendidikan 13 tahun, pemerintah sebenarnya menunjukkan bahwa perlindungan anak itu bukan wacana, tapi kerja nyata. Tinggal kita pastikan anggaran pentingnya tidak dipangkas dan terus dilakukan penyempurnaan,” kata Iim saat diwawancara langsung, Kamis (20/11/2025).

Menurut Iim, keseriusan itu pun tercermin dari berbagai upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas ruang publik.

Selain itu, tragedi enam anak yang meninggal di kubangan air bekas galian di Kelurahan Graha Indah beberapa waktu lalu menjadi refleksi sekaligus pemicu penguatan komitmen semua pihak. Guna memperbaiki sistem pengawasan dan memastikan ruang bermain yang aman.

“Peristiwa itu menyadarkan kita bahwa anak-anak selalu ingin bereksplorasi, ingin bermain, dan kita sebagai orang dewasa harus memastikan ruangnya aman. Ini PR kita bersama, bukan hanya orang tua,” tuturnya.

Ia menekankan bahwa karakter kota juga ditentukan oleh bagaimana ia memperlakukan anak-anaknya. Oleh sebab itu, DPRD mendorong kebijakan yang mendukung pemerataan ruang bermain ramah anak di setiap kecamatan.

Iim mengungkapkan hal ini juga sudah masuk dalam pembahasan Focus Group Discussion (FGD) dengan pemerintah.

“Kita ingin setiap kecamatan punya ruang bermain yang benar-benar aman dan mudah diakses. Pemerintah telah menunjukkan respons yang baik, dan kita berharap anggarannya bisa masuk di tahun mendatang,” jelasnya.

Lebih lanjut, bagi Iim, penting untuk pelibatan masyarakat dalam pengelolaan fasilitas umum. Ia menekankan agar fasilitas yang baik harus dibarengi edukasi kepada masyarakat supaya tahu bagaimana memanfaatkannya.

“Jangan sampai fasilitas ada, bagus, tapi masyarakat bingung bagaimana menggunakannya atau takut karena mengira bayar. Saya minta peran masyarakat dimasukkan dalam konsep pengelolaan. Pemerintah sudah mengarah ke situ dan ini sangat positif,” ungkapnya.

Ia pun menyakini bahwa Balikpapan memiliki modal sosial kuat, terutama solidaritas antarkeluarga dan lingkungan. Dengan harapan, semangat kolaboratif itu terus menguat demi menciptakan kota yang aman, ramah, dan mendukung tumbuh kembang anak.

“Anak bukan hanya anak kita. Anak tetangga pun harus kita jaga. Dengan dukungan pemerintah, DPRD, dan masyarakat, saya yakin Balikpapan bisa menjadi kota yang betul-betul ramah anak,” ucap Iim.

Dalam momentum Hari Anak Sedunia ini, Iim kembali mengajak seluruh warga untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan masa depan anak-anak Balikpapan.

“Semoga tidak ada lagi kejadian serupa. Kita bergerak bersama dan saling menjaga,” tutupnya. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi