IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Lonjakan harga beras di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, membuat warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Akibat pasokan yang tersendat karena kemarau panjang dan akses transportasi terbatas, harga beras di wilayah tersebut melambung hingga Rp1 juta lebih per 25 kilogram.

Gubernur Kalimantan Timur, H Rudy Mas’ud mengatakan bahwa kekeringan memperparah kondisi, membuat alur sungai yang selama ini menjadi jalur pengiriman logistik menjadi sulit dilalui.

“Saat ini saudara-saudara kita di Mahakam Ulu memang kekurangan bahan pokok, terutama beras. Harganya pun sudah sangat tinggi, sekitar Rp1 juta per 25 kilogram,” ujar Rudy di Balikpapan, Jumat (1/8/2025).

Sebagai respons cepat, Pemprov Kaltim mulai menyalurkan bantuan dari cadangan beras Bulog.

Dari total stok 680 ton, tahap awal sebanyak 68 ton dikirim menggunakan kapal kecil menuju Mahakam Ulu.

“Kami kirim beras 40 ton dulu. Pengiriman ini dalam dua tahap, jadi sisanya menyusul. Kemudian, teman-teman yang ada di Kabupaten Mahulu akan mendistribusikan langsung ke warga,” terangnya.

Ia mengakui bahwa proses pengiriman tidak mudah. Akses darat belum tersambung sepenuhnya, dan pengiriman udara terkendala karena helikopter (Chopper) milik TNI-Polri sedang digunakan di wilayah lain.

“Jadi, Chopper ini sedang digunakan di Kendari. Meskipun ada itu juga kapasitas angkutnya terbatas. Sehingga, teman-teman Pemprov Kaltim mendistribusikan beras ini dengan cara dikirim melalui kapal kecil ke Ujoh Bilang di Kabupaten Mahulu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rudy menegaskan bahwa Pemprov Kaltim terus berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional untuk menuntaskan pembangunan akses darat menuju Mahakam Ulu.

Dengan demikian, diharapkan pengiriman bantuan akan lebih cepat dan stabilitas harga kebutuhan pokok lebih terjaga ke depannya.

“Tahun ini InsyaAllah jalan dari Kutai Barat ke Ujoh Bilang akan tersambung. Kalau akses terbuka, distribusi logistik ke Mahulu akan jauh lebih mudah.” Pungkasnya. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi