
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan terus mendorong pengembangan sektor wisata lokal, termasuk Kebun Raya Balikpapan dan kawasan wisata Meranti.
Kedua destinasi tersebut kini tak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di sekitar.
Kepala Disparpora Balikpapan, CI Ratih Kusuma, mengatakan bahwa Kebun Raya menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan karena konsepnya yang berorientasi pada edukasi lingkungan dan botani.
“Di Kebun Raya, para pengunjung lebih banyak melihat botanical, jadi ibaratnya menjadi wisata edukasi,” ujar Ratih, Minggu (12/10/2025).
Selain berfungsi sebagai sarana edukasi, Kebun Raya juga dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata alam.
Sementara itu, kawasan wisata Meranti mulai berkembang pesat sebagai pusat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan kegiatan masyarakat.
“Kalau di wisata Meranti, mereka sekarang mengembangkan UMKM. Setiap Minggu ada kegiatan senam dan pasar senggol yang diikuti sekitar 180 pelaku UMKM,” jelasnya.
Ratih menambahkan, kegiatan pasar senggol yang rutin digelar sejak peresmian kawasan tersebut tetap berjalan konsisten hingga kini.
Bahkan, peluang bagi pelaku UMKM baru untuk bergabung selalu dibuka, namun tetap melalui proses kurasi agar produk yang ditampilkan memiliki kualitas.
“Kalau ada penambahan UMKM silakan, tapi harus dikurasi. Kami ingin yang benar-benar siap dan konsisten berjualan,” tegasnya.
Selain kegiatan ekonomi, upaya menarik wisatawan juga dilakukan melalui berbagai atraksi dan kegiatan komunitas di ruang terbuka.
Disparpora Balikpapan juga mendorong kalangan muda untuk mengadakan acara edukatif di destinasi wisata.
“Ada banyak kegiatan yang kami selenggarakan disana. Kemudian, Pemuda-pemuda Balikpapan kalau mau campaign edukasi, selain di hotel bisa di ruang terbuka. Kita dorong kegiatan seperti itu di destinasi,” imbuhnya.
Melalui berbagai upaya tersebut, Disparpora Balikpapan berharap pengembangan wisata edukasi dan UMKM dapat berjalan beriringan, sehingga tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga memperkuat ekonomi kreatif dan memperluas kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan sektor pariwisata daerah. (*)