Edy Gunawan.

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mengalami pertambahan jumlah penduduk yang cukup besar, apalagi dengan banyaknya pendatang yang hadir di Kota ini.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan Edy Gunawan mengungkapkan, pihaknya seringkali menghadapi masalah pendatang yang terlantar.

Dia menerangkan, para pendatang tersebut umumnya datang ke Kota Balikpapan dengan harapan mengadu nasib, namun sayangnya tidak semuanya mendapatkan keberuntungan.

“Selama ini yang saya amati banyak pendatang yang tidak beruntung mengadu nasib di Balikpapan dan akhirnya terlantar,” kata Edy saat dijumpai usai menghadiri Ceramah Motivasi di Aula Balai Kota Balikpapan, Kamis (10/10/2024).

Edy mengatakan, Dinsos Balikpapan memiliki tanggung jawab untuk menampung para pendatang yang terlantar selama bisa membuktikan bahwa benar-benar tidak memiliki biaya.

Para pendatang tersebut nantinya akan diberi tempat tinggal sementara maupun makanan sembari menemukan solusi yang tepat kedepannya.

Selain itu, bagi para pendatang yang terlantar, Dinsos juga mengusahakan untuk menyediakan tiket pulang kedaerahnya dengan melakukan koordinasi berbagai pihak, seperti Dinsos Provinsi, Paguyuban ataupun Organisasi, namun sebelumnya Dinsos juga berupaya dengan mencarikan pekerjaan di Balikpapan.

Lanjut Edy menambahkan, hingga saat ini sudah ada ratusan pendatang terlantar yang telah dibantu Dinsos Balikpapan untuk kembali ke daerah asal mereka ataupun diberikan pekerjaan.

“Kami juga mencoba mencari pekerjaan bagi mereka yang terlantar, seperti kemarin ada proyek pembangunan ruko di Grand City, kami tawarkan (Kontraktor) ini ada pekerja yang terlantar, kebetulan berasal dari daerah yang sama, diterima dan akhirnya tidak jadi pulang ke daerahnya, tetap kerja disini,” terangnya.

Menurut Edy, masalah pendatang terlantar harus segera ditangani agar tidak menambah permasalahan sosial di Balikpapan.

Selain itu, dengan memberikan pekerjaan kepada mereka, diharapkan bisa membantu permasalahan ekonomi yang dihadapi.

Namun demikian, Edy menegaskan Dinsos Balikpapan tidak asal menerima orang yang mengaku terlantar tanpa pengecekan dan pendataan terlebih dahulu.

“Jadi kami tidak langsung menerima orang yang mengaku-ngaku terlantar, bahaya juga nanti semua pada ngaku terlantar,” tuturnya.

Karenanya, Dinsos Balikpapan melakukan pendampingan kepada pendatang yang terlantar dan menempatkan sementara di rumah singgah.

Melalui pendekatan ini, Dinsos Balikpapan berkomitmen menangani permasalahan sosial di kota Balikpapan dengan tepat, baik dengan memulangkan pendatang terlantar ke daerah asalnya maupun membantu menemukan pekerjaan yang layak. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi