
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Program Pelatihan Peningkatan Keterampilan Pengolahan Sampah Plastik di Komunitas Pelita Borneo dan Mekarsari resmi ditutup.
Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU V Balikpapan bersama Liberty Society Foundation, serta mendapat dukungan dari Dinas UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan.
Program tersebut sukses menggabungkan keterampilan menjahit dengan inovasi pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai jual tinggi.
Penutupan dipimpin langsung oleh Sekretaris Kecamatan Balikpapan Barat, Andi Afrianto, yang mewakili Camat Balikpapan Barat.
Pada kesempatan itu, Andi Afrianto menyampaikan apresiasi dan antusiasme yang besar terhadap pelaksanaan program ini.
“Saya selaku sekretaris camat, mewakili camat Balikpapan Barat, sangat antusias dengan kegiatan pelatihan menjahit dan pengelolaan sampah ini,” ujar Andi Afrianto saat memberikan sambutan di Aula Kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, Kamis (13/11/2025).
Program ini diikuti oleh 10 peserta, terdiri dari enam warga Kelurahan Mekarsari dan empat warga Baru Tengah, yang kemudian disatukan dalam acara penutupan bersama. Andi berharap jumlah peserta dapat terus meningkat di masa mendatang.
“Pesertanya memang masih sepuluh orang, enam dari Mekarsari dan empat dari Baru Tengah. Ke depan, kami berharap jumlahnya bisa bertambah, agar manfaatnya dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andi menekankan bahwa pengelolaan sampah memiliki nilai strategis bagi masyarakat, terutama di wilayah Kecamatan Balikpapan Barat dan sekitarnya.
Melalui program tersebut, diharapkan masyarakat tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga mampu mengembangkan pola pikir kreatif dalam memanfaatkan limbah plastik menjadi produk yang memiliki nilai jual.
“Pengelolaan sampah ini juga baik untuk masyarakat kota, terutamanya kecamatan Balikpapan Barat dan kecamatan Balikpapan Tengah,” katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap sampah, dari sesuatu yang dianggap masalah menjadi potensi sumber ekonomi baru.
“Sampah itu bukan menjadi mimik, tapi merupakan sumber daya, kalau kita bisa mengelola sampah itu dengan baik dan tepat ya, saya rasa hasilnya akan bernilai ekonomis,” ungkapnya.
Andi juga menyampaikan harapan agar dukungan dari Pertamina RU V Balikpapan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
“Saya harapkan juga dari Pertamina RU V Balikpapan bukan hanya tahun ini saja memperdayakan masyarakat kota Balikpapan. Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang juga terus memberikan motivasi dan semangat di bidang yang lainnya,” harap Andi.
Program ini menjadi langkah konkret dalam mendorong kesadaran lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas lokal. Dengan kolaborasi lintas sektor, inisiatif seperti ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. (*)