IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Baru Ilir kembali melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN 016 Balikpapan Barat pada Sabtu (22/11/2025).

Program imunisasi tahunan itu bertujuan menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) bagi anak usia sekolah, sekaligus meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja puskesmas.

Bidan Puskesmas Baru Ilir, Septi, menerangkan bahwa BIAS merupakan agenda rutin setiap tahun, namun pelaksanaannya terus diperkuat mengingat potensi penularan penyakit pada anak usia sekolah terbilang tinggi.

“BIAS dilakukan setahun sekali. Tujuan utamanya untuk herd immunity, supaya anak-anak terlindungi dan tidak mudah menularkan penyakit ke teman yang lain,” ujarnya saat ditemui langsung.

Menurut Septi, sekolah menjadi salah satu lokasi paling rentan terhadap penyebaran penyakit yang ditularkan melalui pernapasan, seperti campak dan rubella. Aktivitas kelas yang padat dan interaksi antar siswa membuat satu kasus dapat menimbulkan penularan berantai.

“Kalau ada satu anak sakit, potensi menular ke banyak orang itu besar. Karena interaksi mereka cukup intens setiap hari,” sebutnya.

Melalui program ini, ujar Septi, setiap siswa mendapatkan imunisasi sesuai tingkatan kelas. Putaran pertama telah dilaksanakan sebulan sebelumnya untuk imunisasi campak rubella dan HPV. Pada putaran kedua ini, siswa kelas 1 menerima vaksin difteri tetanus (DT), sementara kelas 2 dan 5 menerima tetanus difteri (TD).

Septi menuturkan bahwa kekebalan kelompok hanya bisa tercapai apabila cakupan imunisasi tinggi dan merata.

Oleh sebab itu, pelaksanaan BIAS menjadi bagian penting dalam meningkatkan perlindungan kesehatan masyarakat, terutama di tengah risiko peningkatan kasus campak yang terjadi di beberapa wilayah Balikpapan.

“Semakin tinggi cakupan imunisasi, semakin kuat herd immunity. Itu yang ingin kita capai,” tegasnya.

Ia pun mengungkapkan bahwa imunisasi pada usia sekolah bukan sekadar program rutin, namun sebagai investasi jangka panjang untuk membentuk generasi yang sehat.

Dengan perlindungan sejak dini, bagi Septi, anak-anak diharapkan tumbuh dengan risiko lebih kecil terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah melalui vaksinasi.

“Harapannya anak-anak terhindar dari penyakit berbahaya dan tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” tutupnya. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi