
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menerima Kunjungan Kerja (Kunker) DPRD Kabupaten Sinjai dalam rangka mempelajari regulasi dan strategi penganggaran di kota Balikpapan, utamanya terkait peran Badan Anggaran (Banggar) dalam mengelola dana transfer pusat ke daerah.
Pertemuan berlangsung di ruang rapat gabungan DPRD Balikpapan, Selasa (12/8/2025).
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Yono Suherman mengungkapkan bahwa kunjungan DPRD Sinjai juga untuk mempelajari pola pengelolaan anggaran serta cara meningkatkan efektivitas belanja daerah.
Hal ini penting mengingat struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sinjai masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat.
“Tadi mereka menyampaikan bahwa PAD Kabupaten Sinjai hanya sekitar Rp100 miliar per tahun, sementara APBD mencapai Rp1,1 triliun.
Sekitar 70 persen terserap untuk belanja pegawai, sehingga porsi untuk infrastruktur sekitar 30 persen,” kata Yono saat dijumpai media usai pertemuan.
Yono mengatakan, dari pertemuan ini DPRD Sinjai berharap bisa mendapatkan masukan terkait strategi memperbesar PAD dan menentukan komposisi belanja yang lebih proporsional.
DPRD Sinjai, lanjutnya, juga ingin memahami pertumbuhan PAD yang ideal tiap tahun sebagai landasan perencanaan anggaran.
Lebih lanjut, Yono juga menerangkan bahwa sektor PAD kabupaten Sinjai banyak bertumpu pada sektor pariwisata, Usaha Mikro kecil dan menengah (UMKM), Perhotelan serta Objek Wisata seperti Mangrove.
“Kemudian, ada juga dari sektor pertanian dan sumber daya alam. Jadi, mereka ingin belajar bagaimana caranya mengoptimalkan sumber-sumber ini,” tuturnya.
Menurut Yono, meski kota Balikpapan memiliki APBD yang jauh lebih besar, namun karakter ekonomi kedua daerah berbeda.
Ia menuturkan bahwa kota Balikpapan berfokus pada sektor jasa yang didukung aktivitas bisnis dan investasi, sementara Sinjai masih bergantung pada potensi alam dan sektor pertanian.
“Tadi juga sudah kami sampaikan bahwa strategi setiap daerah tentunya berbeda, di mana kota Balikpapan berfokus pada pengembangan sektor jasa, sementara Sinjai bisa lebih mengoptimalkan potensi alam dan pariwisata yang dimiliki,” imbuhnya.
Melalui kunjungan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada DPRD Sinjai terkait strategi pengelolaan anggaran dan pengembangan potensi daerah yang sesuai dengan kondisi lokal, sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah dan efektivitas belanja untuk kesejahteraan masyarakat. (*)