
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Suasana pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN 016 Balikpapan Barat pada Sabtu (22/11/2025) berlangsung penuh dinamika.
Para siswa menunjukkan berbagai respons ketika mengikuti imunisasi, mulai dari antusias hingga takut menghadapi jarum suntik.
Bidan Puskesmas Baru Ilir, Septi, mengatakan bahwa variasi respons anak merupakan hal yang wajar. Anak kelas rendah cenderung lebih tenang, sementara anak kelas tinggi menunjukkan kecemasan lebih besar.
“Kelas 1 biasanya masih anteng. Tapi yang sudah kelas 5 justru lebih banyak yang malu, takut, atau tegang,” ujarnya saat diwawancara langsung, Sabtu (22/11/2025).
Beberapa siswa terlihat ingin segera mendapatkan imunisasi, bahkan menunggu giliran dengan percaya diri. Tapi ada juga yang menangis atau menolak masuk ruang imunisasi karena merasa takut dengan jarum. Menurut Septi, kondisi itu sudah diprediksi dan selalu diantisipasi petugas.
“Ada yang menunggu-nunggu, ada yang takut. Itu wajar sekali, namanya anak-anak,”
sebutnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, guru kelas berperan besar dalam mendampingi siswa. Mereka membantu menenangkan anak-anak yang takut, meyakinkan bahwa imunisasi tidak berbahaya, serta memberi motivasi agar suasana lebih nyaman.
“Guru-gurunya sangat membantu. Mereka menenangkan siswa dan memastikan anak tetap mau ikut imunisasi,” ungkap Septi.
Disisi lain, peran orang tua juga tampak pada siswa yang membutuhkan dukungan lebih. Beberapa orang tua hadir untuk mendampingi anak yang memiliki riwayat trauma jarum suntik, memastikan mereka merasa aman selama proses imunisasi berlangsung.
Puskesmas Baru Ilir sendiri menerapkan pendekatan ramah anak, termasuk mengajak bicara siswa dengan lembut, menjelaskan secara singkat sebelum penyuntikan, serta memastikan proses berjalan cepat dan tidak menakutkan.
“Kami selalu pastikan prosedurnya nyaman. Kalau anak-anak santai, prosesnya jauh lebih mudah,” tutur Septi.
Ia menegaskan bahwa meski respons anak berbeda-beda, hampir seluruh siswa tetap mengikuti imunisasi sesuai jadwal. Dengan dukungan guru dan orang tua, kegiatan BIAS dapat berjalan lancar dan mencapai sasaran hari itu.
“Yang penting semua anak terlayani. Respon mereka beragam, tapi pada akhirnya tetap bisa kita imunisasi,” tutupnya. (*)