Proses pengemasan sayuran sesuai standar operasional di Aspakusa Makmur Boyolali. Langkah penting mendukung petani sekaligus menjaga kualitas sayur. (iknbisnis.com/yandri)

IKNBISNIS.COM, BOYOLALI – Aspakusa Makmur Boyolali yang merupakan Mitra Binaan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Solo berkomitmen dalam membantu petani menyalurkan hasil produksinya ke ritel-ritel modern dengan mengemas sayuran agar tampak lebih menarik dan meningkatkan daya jual.

Pengelola Aspakusa Makmur Boyolali, Dwi Lestari Pujiastuti menerangkan bahwa packing atau pengemasan bertujuan untuk menambah nilai jual barang karena terlihat lebih rapi dan menarik.

“Pengemasan juga akan melindungi sayur dari kerusakan saat pengangkutan, lebih tahan lama dan mudah dalam penyimpanan,” jelas Puji sapaan akrab Dwi Lestari Pujiastuti saat memaparkan dalam kunjungan media ke Aspakusa Makmur Boyolali, Senin (8/9/2025).

Guna memastikan sayur-sayuran tersebut tetap segar, Aspakusa Makmur Boyolali telah menerapkan teknologi Plasma Ozone. Sehingga, sayur yang dikirim ke ritel modern bisa bertahan lebih lama dan higienis.

Namun, sebelum hasil panen dari para petani tersebut akan dijual, terlebih dahulu sayur-sayuran akan disortir atau dipilih terlebih dengan menyesuaikan kualitasnya.

Puji menyebut terdapat beberapa Grading atau Pemilahan terhadap hasil panen para petani, mulai dari Grade A, B, C dan D.

Sayur premium yang telah dikemas di Aspakusa Makmur Boyolali. (iknbisnis.com/yandri)

Adapun pada Grade A merupakan kualitas premium yang akan disalurkan ke ritel modern, sedangkan pada Grade B akan dijual keliling, Grade C akan digunakan untuk pakan ternak serta Grade D sebagai kompos.

“Jadi, Grading/Pemilahan ini untuk mendapatkan sayuran yang sesuai dengan kualitasnya,” terang Puji.

Nah, sesuai dengan namanya Aspasuka yang merupakan akronim dari Asparagus Kucay dan Sayuran. Di tempat ini, beragam jenis sayur-sayuran, termasuk didalamnya Asparagus dan Kucay akan dikemas sebelum dikirim ke ritel-ritel modern.

“Kami awalnya dari petani-petani tersebut, seperti Asparagus, Kucay dan sayuran. Tetapi, (seiring) berjalan lebih banyak jenis sayurannya.

Sayur yang di produksi (Dikemas) kurang lebih ada 80-100 jenis item sayuran, baik sayuran keras maupun sayuran daun,” tuturnya.

Lebih lanjut, Puji menjelaskan bahwa Aspakusa Makmur Boyolali dibentuk pada 10 November 2005. Seiring berjalannya waktu, kelompok usaha ini menjadi mandiri dan kemudian disahkan dengan akta Pendirian Notaris pada 14 Juli 2010.

Aspakusa Makmur sendiri memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan Petani melalui produksi Holtikultura premium.

Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, Aspakusa memiliki beberapa misi, diantaranya meningkatkan keanekaragaman produk, membuka peluang pasar, memperkuat kelembagaan serta menjadi sarana pelatihan, bimbingan, dan informasi bagi anggota serta masyarakat. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi