
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Kelurahan Baru Tengah menetapkan sembilan RT sebagai sasaran prioritas kegiatan Gempur Jet, yaitu RT 09, 20, 31, 39, 40, 45, 46, 50, dan 51.
Penetapan itu berdasarkan hasil evaluasi Angka Bebas Jentik (ABJ) yang menunjukkan nilai rendah serta ditemukannya kasus DBD di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Puskesmas Baru Tengah, drg. Rulida Osma Marisya, pemetaan wilayah sangat penting untuk memastikan intervensi dilakukan pada area yang memiliki risiko tertinggi.
“RT-RT ini memiliki ABJ rendah dan ada temuan kasus. Maka perlu dilakukan penguatan PSN secara intensif,” ujarnya saat diwawancara, Sabtu (22/11/2025).
Karakteristik wilayah sasaran cukup beragam. Beberapa berada di kawasan padat penduduk, sementara lainnya memiliki rumah petak dan penghuni dengan mobilitas tinggi.
Kondisi tersebut membuat pemeriksaan jentik rutin oleh kader jumantik lebih sulit dilakukan. Selain itu, drg. Rulida menyebut masih ditemukan drum air tidak tertutup, selokan mampet, dan tumpukan barang bekas yang berpotensi menampung air.
Salah satu tantangan utama dalam pengendalian DBD di wilayah tersebut yakni perilaku warga yang belum konsisten menerapkan 3M Plus. Beberapa rumah sulit dijangkau karena penghuni sering tidak berada di rumah saat kader datang.
Tak hanya itu, ada pula warga yang ragu menerima kunjungan jumantik karena kurangnya pemahaman mengenai tujuan pemeriksaan jentik.
Temuan-temuan itu menegaskan perlunya pendekatan yang lebih intensif di RT prioritas. Puskesmas berharap kegiatan Gempur Jet dapat menurunkan jumlah jentik di wilayah tersebut sekaligus meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya pengendalian DBD.
Selain pemeriksaan lapangan, warga juga diberikan edukasi mengenai teknik PSN yang benar dan cara memonitor jentik secara mandiri.
Bagi drg. Rulida, kegiatan ini juga menjadi bagian penting untuk mendorong peningkatan ABJ sebagai indikator keberhasilan pengendalian DBD. Semakin tinggi ABJ, semakin kecil risiko penyebaran penyakit di masyarakat.
Ia menilai bahwa kerja bersama perangkat kelurahan, kader kesehatan, dan warga menjadi kunci untuk memperbaiki indikator tersebut.
Dengan fokus pada wilayah risiko tinggi, Gempur Jet diharapkan memberikan hasil konkret berupa penurunan temuan jentik dan perbaikan lingkungan pemukiman.
“Harapannya, intervensi ini mampu memperkuat ketahanan wilayah terhadap ancaman DBD, terutama menjelang musim penghujan,” pungkasnya. (*)