Perwakilan SKK Migas Kalsul dan KKKS Kalsul mengabadikan momen bersama dalam kegiatan Lokakarya bersama Media Wilayah Kalimantan dan Sulawesi. (iknbisnis.com/ist)

IKNBISNIS.COM, MAKASSAR – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) bersama KKKS di wilayah Kalimantan dan Sulawesi melaksanakan Lokakarya Media Tahun 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan di Ballroom Macora Hotel The Rinra Makassar, Rabu (13/11/2024) dan berlangsung selama dua hari, 13-14 November 2024 dengan mengusung tema Synergy in Harmony.

Lokakarya media 2024 diikuti sebanyak 90 peserta yang terdiri dari 53 jurnalis dari lima Provinsi dan 10 Kabupaten/Kota yang berada di pulau Kalimantan dan Sulawesi serta 37 personil kehumasan dari SKK Migas dan KKKS Kalsul.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala SKK Migas Kalimatan-Sulawesi Azhari Idris, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul Wisnu Wardana, Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Faizal Abdi.

Turut Hadir pula sebagai narasumber Pemred Media Indonesia Abdul Kohar serta Pemred Media Ruang Energi Godang Sitompul.

Adapun, Lokakarya media diselenggarakan dengan maksud memberikan update kegiatan hulu migas di wilayah Kalsul serta berbagi informasi terkait peran hulu migas dalam masa transisi energi.

Saat ini, Pemerintah mulai menerapkan kebijakan untuk pengelolaan energi bersih yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan.

Pada periode tersebut, energi fosil seperti minyak dan gas bumi masih memiliki peran penting untuk dikembangkan sebelum energi yang lebih bersih tersedia.

Dalam kesempatan itu, Abdul Kohar menyampaikan pandangannya bahwa transisi energi merupakan proses panjang yang harus dilakukan oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia untuk menekan emisi karbon yang dapat menyebabkan perubahan iklim.

“Kita pasti akan menuju kesana (transisi energi) namun dalam menuju kesana tentunya perlu proses panjang, mulai dari penyiapan infrastruktur, penyiapan modal capital hingga SDM,” Ujarnya.

Dengan proses yang panjang tersebut, Industri Hulu Migas tidak boleh ditinggalkan, sebab hingga saat ini memberikan kontribusi kepada negara dan memegang peranan penting dalam proses transisi energi.

Dalam kesempatan yang sama, Godang Sitompul menambahkan, sektor hulu migas masih tetap harus dikembangkan dan ditingkatkan, mengingat Migas sebagai sumber penerimaan, sumber investasi, bagian dari kehidupan sehari-hari dan bagian dari penciptaan lapangan kerja serta manfaat multiplier positif lainnya.

Ditengah keterbatasan produksi minyak, Indonesia masih surplus untuk gas bumi, terlebih dengan temuan sumber daya gas yang besar ditahun 2023 lalu.

“Harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, tidak hanya untuk industri pupuk dan kimia, tetapi juga untuk sektor transportasi, rumah tangga dan sektor produktif lainnya,” kata Godang.

Sementara itu, Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul Faizal Abdi mengungkapkan bahwa sektor minyak dan gas bumi (migas) masih terus diperlukan dalam tahap transisi energi menuju EBT.

Dalam bauran energi primer yang disampaikan oleh Dewan Energi nasional (DEN) hingga tahun 2050 tren penggunaan energi fosil masih tetap kuat, bahkan ikut membaur dengan sumber energi lainnya.

Dia menerangkan, hingga tahun 2050 proyeksi konsumsi minyak naik hingga 139 persen dan proyeksi konsumsi gas naik hingga 298 persen.

Ditambah, Indonesia masih memiliki potensi 68 Basin yang belum dieksplorasi dari total 128 basin. Hal ini tentunya menjadi masa depan swasembada energi nasional.

“Kita perlu memasifkan eksplorasi agar menemukan potensi cadangan baru migas di Indonesia,

Indonesia harus mampu menjawab tantangan untuk memperkuat swasembada energinya melalui upaya eksplorasi yang lebih masif serta kolaboratif dengan berbagai pihak,” terangnya.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul Wisnu Wardana mengatakan, saat ini SKK Migas bersama KKKS saling bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan akselerasi kegiatan mulai dari mengoptimalkan asset existing, mempercepat produksi temuan baru, menerapkan EOR, melakukan eksplorasi secara masif hingga menggalakkan pengeboran.

“Hal ini dilakukan untuk mendukung tekad pemerintah dalam swasembada energi,” tuturnya.

Wisnu menerangkan, Indonesia masih memiliki daya tarik investor untuk investasi di bidang migas. Hal ini bisa dilihat dari penemuan cadangan baru di Geng North dan Layaran yang masuk dalam lima penemuan terbesar di tahun 2023 (sumber: woodmackenzie, rystad energy and S&P global).

Bahkan, penemuan tersebut menjadi penemuan terbesar sejak lapangan Abadi ditemukan tahun 2000 atau 23 tahun yang lalu.

“Tentunya pemerintah pasti mengusahakan terobosan-terobosan yang menarik untuk mengundang investor datang berinvestasi di Indonesia,” ucapnya.

Menutup rangkaian kegiatan Lokakarya Media 2024, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul Azhari Idris menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari media yang diberikan selama ini.

Menurutnya, Banyak sekali pemberitaan positif mengenai hulu migas yang telah terbit dan menjadi konsumsi publik.

Azhari menambahkan, pihaknya siap memberikan tanggapan apabila media memerlukan klarifikasi ataupun konfirmasi terkait pemberitaan seputar industri migas.

Penulis: Yandri Rinaldi