usaha rumahan penyewaan baju adat yang dikembangkan Antin di rumahnya (foto:iknbisnis.com/chandra)

IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Seorang wanita di Balikpapan raup cuan dari bisnis yang sederhana namun unik.

Adalah Antin Windayati, yang menekuni usaha rumahan penyewaan baju adat. Antin memulai bisnisnya menyewakan baju adat tradisional sejak tahun 2020 lalu.

Namun, yang membuatnya berbeda yakni lokasi usahanya yang terletak di dalam gang.

Ya, Antin membangun usahanya di rumahnya, Gang Ketapang, Jalan Gunung 4 Balikpapan Barat. Usahanya diberi nama Rumah Sewa Baju Adat.

Meskipun awalnya dianggap sebagai tantangan, Antin melihat potensi besar dalam menjalankan bisnisnya walau lingkungannya tidak lazim untuk sebuah usaha. Karena lokasi usaha identik berada di kawasan stategis atau di tengah kota.

“Awalnya juga belum ramai apalagi dalam gang. Bahkan waktu itu, saat baru memulai usaha tiba-tiba (badai) corona. Walhasil dua tahun koleksi baju adat hanya disimpan dalam etalase,” kelakarnya mengenang ditemui di kediamannya, Selasa (30/4/2024).

Memutar kembali ingatan, Antin menjelaskan, usahanya dimulai saat dia membelikan pakaian adat untuk putrinya yang hendak tampil dalam pertunjukkan tari tradisional.

“Dari situ gatal beli baju lain. Awalnya beli kebaya untuk wisuda, lalu beli baju adat lainnya,” tuturnya.

Punya latar belakang sebagai asisten perias membuatnya mantap menjalankan usaha.

Sayang, usahanya terpaksa vakum sebelum dijalankan karena dihantam covid. Saat aktivitas kembali, barulah usahanya bergerak.

“Tapi juga enggak langsung ramai. Bahkan saya sempat menunggu kok enggak ada yang datang untuk sewa,” tuturnya seraya melempar tawa.

Namun Antin tak patah arang. Dia pun mulai getol melakukan promosi cerdas dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi apalagi era digital seperti sekarang.

Ya, dalam era digital yang terus berkembang, memanfaatkan teknologi menjadi kunci utama untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan promosi bisnis agar dikenal dan diminati oleh lebih banyak orang.

Diperkuat dengan pelayanan ramah ditambah koleksi pakaian yang cukup lengkap membuat usaha yang ditekuni Antin langsung melesat.

“Alhamdulillah setiap pekan selalu ada permintaan,” celetuknya.

Peringatan Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, HUT RI dan peringatan Hari Sumpah Pemuda momentum emas bagi usahanya.

“Untuk peringatan Hari Pendidikan 2 Mei nanti, semua koleksi baju adat sudah habis. Nah untuk HUT RI biasanya baju profesi yang paling banyak diburu,” serunya kemudian.

Adapun koleksi pakaian adat yang disediakan untuk anak hingga dewasa. Berasal dari berbagai daerah. Mulai pakaian adat suku Dayak, Palembang, Betawi, Maluku, Padang, Bali, Sulawesi Selatan hingga Papua dan masih banyak lagi.

Pakaian adat Dayak menjadi yang terlaris. Harga sewa yang dibanderol beragam. Tergantung koleksi baju adat yang diinginkan. (*)