
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata membuahkan hasil positif.
Taman Wisata Pringgondani yang didaftarkan dalam ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 berhasil menembus 30 besar destinasi wisata terbaik nasional.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menyebut capaian tersebut menjadi semangat baru bagi seluruh pemangku kepentingan pariwisata di kota Balikpapan.
Ia menuturkan, berdasarkan proses penilaian WIA 2025, taman wisata Pringgondani menjadi destinasi unggulan yang diakui secara nasional.
“Sangat luar biasa ya, Taman Wisata Pringgondani dapat masuk nominasi 30 besar, tentu ini menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi kita semua,” ujarnya saat dijumpai media usai menghadiri Most Inspiring Tourism Leader 2025 di Balai kota Balikpapan, Kamis (27/11/2025).
Adi sapaan akrab Fauzi Adi Firmansyah menegaskan bahwa capaian ini tidak boleh membuat pemerintah hanya berfokus pada satu destinasi saja ke depannya.
Menurutnya, seluruh objek wisata baik yang sudah berjalan maupun yang masih dalam tahap pengembangan juga harus mendapatkan dukungan penuh agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun nasional.
“Kami mendorong agar jangan Pringgondani saja yang dimunculkan, tapi semua destinasi wisata, baik yang akan membentuk destinasi wisata atau yang sudah berjalan itu juga harus diberikan dukungan penuh agar bisa berkompetensi juga di kancah lokal ataupun nasional,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan, dalam mendukung kemajuan pariwisata ke depannya, DPRD telah melakukan sejumlah langkah konkret, salah satunya melalui Forum Focus Group Discussion (FGD) terkait review Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA).
Pembahasan tersebut menitikberatkan pada arah pembangunan pariwisata Balikpapan serta penentuan fokus pengembangan destinasi di masa mendatang.
“Disana (FGD) dibahas RIPPDA Kota Balikpapan, pariwisata itu akan dibawa kemana, akan fokus kemana. Kami berkomitmen mendorong pengembangan wisata edukasi, wisata alam, dan destinasi lain yang memiliki konektivitas antarlokasi, sehingga ke depannya wisatawan yang datang ke Balikpapan tidak hanya mengenal satu tempat, tetapi bisa menikmati Balikpapan secara menyeluruh,” jelasnya.
Selain itu, Adi juga menekankan pentingnya dalam menonjolkan destinasi yang memiliki karakter kuat, seperti kawasan mangrove, pantai, hingga wisata berbasis hutan yang menjadi kekayaan alam Balikpapan.
Ia menilai potensi tersebut dapat bersaing jika dimaksimalkan dengan baik, sebagaimana Pringgondani yang berhasil masuk nominasi meski termasuk destinasi baru.
Adapun bentuk dukungan dari sisi regulasi, DPRD turut mendorong penyederhanaan aturan perizinan bagi pelaku usaha pariwisata. Ia menyebut, berbagai potensi wisata sering kali terhambat oleh regulasi yang tidak mendukung.
“Regulasi harus benar-benar berpihak kepada pelaku usaha. Selama ini banyak destinasi baru yang terhambat perizinannya. Harapan kami, ke depan prosesnya bisa lebih mudah,” imbuhnya.
Selain regulasi, dukungan anggaran juga menjadi faktor penting agar pengembangan pariwisata di Kota Balikpapan dapat berjalan lebih cepat.
Komisi II DPRD menegaskan komitmennya untuk mencari berbagai skema pembiayaan, sehingga destinasi wisata, baik yang sudah beroperasi maupun yang masih dalam tahap perencanaan, dapat memperoleh akses pendanaan seluas-luasnya demi mendorong percepatan pembangunan sektor pariwisata.
Dengan berbagai dukungan tersebut, DPRD berharap sektor pariwisata Balikpapan mampu berkembang lebih inklusif, terarah, dan kompetitif, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. (*)