IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Puskesmas Baru Tengah mengungkapkan masih banyak tantangan dalam pengendalian DBD di wilayahnya, mulai dari partisipasi warga yang belum optimal hingga keterbatasan fasilitas pendukung.

Kondisi itu membuat kegiatan PSN 3M Plus perlu diperkuat secara berkelanjutan agar hasilnya lebih efektif.

Kepala Puskesmas Baru Tengah, drg. Rulida Osma Marisya, mengatakan bahwa sebagian warga masih enggan menerima kunjungan jumantik. Ada rumah yang sulit diakses, ada pula penghuni yang menolak pemeriksaan karena merasa tidak memiliki jentik.

“Partisipasi warga belum merata. Masih ada yang enggan diperiksa,” ungkapnya kepada media, Sabtu (22/11/2025).

Di beberapa lokasi, kondisi sanitasi menjadi tantangan tersendiri. Selokan tersumbat, tumpukan sampah, dan genangan air sangat mudah ditemukan.

Kondisi itu pun diperburuk oleh minimnya pasokan air di beberapa titik, sehingga warga cenderung menampung air dalam drum besar yang tidak tertutup rapat.

Ia mengungkapkan bahwa kontainer semacam itu menjadi tempat favorit nyamuk Aedes aegypti bertelur. Kemudian, jumlah kader jumantik yang terbatas turut menyulitkan pemantauan.

Di wilayah padat penduduk, sebut drg. Rulida, satu kader harus memeriksa banyak rumah sehingga tidak semua lokasi bisa dipantau secara rutin. Mobilitas penghuni yang tinggi juga menyebabkan pemeriksaan sering tertunda.

Ketersediaan larvasida pun tidak selalu stabil. Di saat pasokan terbatas, upaya larvasidasi pada kontainer air menjadi tidak merata. Padahal larvasida menjadi salah satu upaya penting pada wadah yang sulit dikuras.

“Ketersediaan larvasida kadang tidak mencukupi untuk seluruh warga,” imbuhnya

Dengan berbagai kendala tersebut, pihaknya menilai perlunya kolaborasi lebih kuat antara pemerintah kelurahan, kader kesehatan, dan masyarakat.

Menurut drg. Rulida, dibutuhkan pendekatan lebih intens untuk meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya pemeriksaan jentik mingguan.

Di sisi lain, peningkatan kapasitas jumantik diperlukan agar pemantauan lebih efektif.
Lingkungan sehat hanya bisa tercapai jika seluruh elemen masyarakat terlibat.

Ia berharap, kegiatan Gempur Jet dapat memperbaiki kondisi lingkungan sekaligus mengurangi temuan jentik secara signifikan.

Dalam jangka panjang, sebut drg. Rulida, kolaborasi lintas sektor dan peningkatan perilaku hidup bersih diharapkan mampu menurunkan kasus DBD secara berkelanjutan. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi