IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN 016 Balikpapan Barat pada Sabtu (22/11/2025), dengan menyasar total 120 siswa dari kelas 1, 2, dan 5.

Kegiatan berlangsung bertahap dengan penyesuaian kondisi kesehatan siswa, termasuk bagi mereka yang perlu penundaan imunisasi.

Bidan Puskesmas Baru Ilir, Septi, menerangkan bahwa dalam pelaksanaan BIAS selalu ada beberapa anak yang tidak dapat menerima vaksin sesuai jadwal. Penyebabnya beragam, mulai dari kondisi tubuh tidak fit hingga konsumsi antibiotik.

“Kalau sedang minum antibiotik atau demam, vaksinnya kami tunda dulu. Tidak boleh diberikan dalam kondisi begitu,” kata Septi saat ditemui langsung.

Untuk memastikan semua siswa tetap mendapatkan imunisasi lengkap, pihaknya telah menyiapkan layanan sweeping atau imunisasi susulan.

Disebutkannya, sweeping dilakukan di Puskesmas Baru Ilir setiap hari Selasa dan Kamis. Layanan ini diberikan tanpa biaya dan tanpa antre panjang untuk memudahkan orang tua.

“Kalau ditunda hari ini, bisa langsung ke puskesmas di hari sweeping. Tinggal bilang ke loket untuk imunisasi susulan BIAS, pasti kami prioritaskan,” ujarnya.

Pelaksanaan BIAS hari ini dimulai dengan pemeriksaan kesehatan singkat pada siswa sebelum imunisasi. Guru kelas turut membantu memastikan siswa tertib dan nyaman saat menunggu giliran.

Sementara itu, petugas kesehatan menyiapkan ruang imunisasi, observasi, serta alat-alat yang dibutuhkan, termasuk kit vaksin dan lembar pencatatan.

Septi mengungkapkan bahwa jumlah sasaran 120 siswa sudah disesuaikan dengan data yang dikumpulkan sejak awal tahun. Data ini penting untuk menentukan jumlah logistik vaksin yang harus disiapkan.

“Kami mendata sejak awal supaya persediaan vaksin tepat, tidak kurang dan tidak berlebih,” imbuhnya.

Ia pun menegaskan, sweeping merupakan bagian penting dalam mencapai cakupan imunisasi tinggi. Dengan mekanisme penundaan yang jelas, tidak ada siswa yang akan tertinggal dalam perlindungan imunisasi.

“Anak-anak yang ditunda tetap harus menerima vaksin. Karena kalau tidak lengkap, mereka tidak terlindungi,” ungkap Septi.

Ia berharap agar orang tua dapat memanfaatkan jadwal sweeping agar seluruh siswa mencapai imunisasi lengkap sesuai program BIAS. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi