IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 menjadi momentum penting bagi UPTD Puskesmas Baru Ilir untuk memperkuat edukasi kesehatan kepada masyarakat.

Pada Selasa (18/11/2025), puskesmas menggelar Seminar Kesehatan di Aula Kelurahan Baru Ilir dengan melibatkan puluhan kader, ibu RT, PKK, LPM hingga perwakilan lintas sektor.

Kegiatan itu menjadi bagian dari rangkaian peringatan HKN yang masih berlangsung di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Balikpapan Barat.

Kepala UPTD Puskesmas Baru Ilir, dr. Erika Nina Sembiring, menyampaikan bahwa seminar kesehatan ini dirancang sebagai wadah edukasi dan diskusi bagi masyarakat, khususnya kader dan ibu-ibu yang selama ini berperan aktif dalam kegiatan kesehatan di lingkungan.

“Ini masih rangkaian hari kesehatan nasional. Kami ingin memberikan edukasi langsung agar pengetahuan masyarakat semakin kuat,” katanya saat diwawancara di ruang kerjanya.

Dalam kegiatan tersebut, Puskesmas Baru Ilir menghadirkan narasumber dokter spesialis kandungan, sehingga materi yang disampaikan bersifat teknis namun mudah dipahami oleh peserta.

Diketahui, kehadiran narasumber ahli ini membuat antusiasme peserta meningkat. Banyak ibu RT dan kader hadir tepat waktu dan aktif bertanya selama sesi diskusi.

Materi seminar berfokus pada anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil. Dua kondisi ini menjadi perhatian penting karena berdampak langsung pada kesehatan ibu maupun bayi.

dr. Erika menjelaskan bahwa anemia pada kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, hingga berpotensi mengarah pada masalah tumbuh kembang seperti stunting.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa kondisi anemia dan KEK tidak boleh dianggap sepele. Dengan edukasi yang tepat, ibu hamil bisa lebih waspada sejak awal,” terangnya.

Selain penyampaian materi utama, sesi seminar juga diisi dengan tanya jawab. Peserta aktif menanyakan berbagai hal, mulai dari risiko kehamilan pada usia lanjut hingga kemungkinan pengaruhnya terhadap bayi.

dr. Erika pun menyebut, beberapa pertanyaan yang muncul sangat relevan dengan kondisi di lapangan, karena sebagian ibu hamil di lingkungan Baru Ilir memang berada dalam rentang usia yang cukup berisiko.

Kegiatan tersebut diikuti sekitar 38-40 peserta dari Kelurahan Baru Ilir. Jumlah ini dinilai ideal karena kegiatan dapat berlangsung interaktif dan peserta dapat menyimak penjelasan dengan lebih fokus.

“Kami memang ingin kegiatan ini bersifat intensif dan akrab. Lebih sedikit tapi efektif,” ucap dr. Erika.

Melalui seminar kesehatan dalam rangka HKN ke-61 ini, Puskesmas Baru Ilir ingin memastikan bahwa masyarakat di tingkat kelurahan mendapatkan informasi kesehatan yang benar dan mudah diterapkan.

Baginya, edukasi tentang anemia, KEK, serta risiko kehamilan menjadi langkah awal dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi di wilayah kerja mereka. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi