
IKNBISNIS.COM – Puskesmas Baru Tengah terus memperkuat perannya sebagai pembina wilayah kesehatan dengan menggandeng lebih banyak fasilitas pelayanan kesehatan swasta dalam upaya meningkatkan mutu layanan masyarakat.
Lewat Rapat Koordinasi Jejaring Kesehatan (TPMD dan BPM), puskesmas menegaskan komitmennya untuk membangun kolaborasi yang semakin solid.
Dokter Umum Puskesmas Baru Tengah, dr. Agustinus Wendhi Widata, menekankan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap penguatan kerja sama di wilayah binaan.
“Sebagai pembina wilayah, Puskesmas Baru Tengah senantiasa siap memberikan dukungan penuh demi perkembangan fasilitas kesehatan swasta di sini,” ujarnya kepada IKNBISNIS.COM, Rabu (19/11/2025).
Menurut pria yang akrab disapa Wendhi itu, Kelurahan Baru Tengah masih membutuhkan tambahan fasilitas kesehatan swasta untuk memenuhi kebutuhan layanan dasar masyarakat.
Ia menyebut, saat ini baru tersedia satu praktik mandiri dokter dan satu layanan fisioterapi, tanpa adanya klinik atau fasilitas persalinan swasta.
Kondisi itu, sebut Wendhi, mendorong puskesmas untuk memastikan fasyankes yang ada dapat berkembang dan mampu menjangkau lebih banyak warga.
Salah satu perhatian utama dalam rapat kali ini adalah penguatan kerja sama penanganan penyakit HIV dan TB paru, yang membutuhkan deteksi dini dan pelaporan yang terstruktur.
“Pada pertemuan ini, kami fokus pada kolaborasi dengan fasyankes swasta untuk menekan kasus HIV dan TB paru. Peran swasta sangat penting dalam memperluas cakupan layanan,” jelasnya.
Dalam hasil pembahasan, Puskesmas Baru Tengah memutuskan untuk mengakomodasi praktik mandiri dr. Evyrossa Sinaga sebagai mitra deteksi dan penanganan TB paru serta HIV.
Ia berharap, langkah tersebut dapat memperkuat jejaring surveilans penyakit menular di tingkat kelurahan.
Selain itu, layanan BL Fisioterapi akan terus diberikan pembinaan agar usaha dan layanan terapinya semakin berkembang dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Sebagai bentuk kerja sama dua arah, fasilitas kesehatan swasta juga diharapkan melakukan pelaporan layanan secara aktif, baik untuk penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
Wendhi menyampaikan bahwa pelaporan ini menjadi dasar penting bagi penguatan jejaring.
Dengan pelaporan rutin, pihaknua bisa memberikan feedback dan intervensi yang lebih tepat.
“Kami ingin semua pihak merasakan manfaatnya,” imbuhnya.
Kolaborasi itu, diketahui, berjalan tanpa kendala berarti. Ia pun mengakui, bahwa pelaku usaha kesehatan di Baru Tengah cukup kooperatif dalam mengikuti pembinaan.
“Tidak ada tantangan besar sejauh ini. Fasyankes swasta di wilayah kami sangat kooperatif dan berkomitmen meningkatkan pelayanan,” ungkapnya.
Puskesmas Baru Tengah menyampaikan, semakin banyak pelaku usaha kesehatan yang membuka layanan di wilayah tersebut akan membuat masyarakat memiliki lebih banyak pilihan akses kesehatan.
“Semakin banyak fasyankes yang hadir, semakin baik layanan yang bisa diterima masyarakat. Itu tujuan utama kami,” tutup Wendhi. (*)