
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Posyandu Terintegrasi ILP (Integrasi Layanan Primer) kembali digelar Puskesmas Baru Tengah sebagai strategi mendekatkan layanan kesehatan dasar kepada masyarakat RT 45.
Lewat pendekatan siklus hidup, Posyandu ILP tengah menyediakan berbagai layanan mulai dari ibu hamil, bayi, balita, usia sekolah, usia produktif hingga lansia dalam satu waktu dan lokasi.
Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Baru Tengah, Suksessy Putri Pirade, mengatakan tujuan utama kegiatan itu yakni memastikan masyarakat bisa mengakses layanan promotif, preventif, dan deteksi dini tanpa hambatan jarak maupun waktu.
“Posyandu ILP mendekatkan layanan kesehatan dasar langsung ke masyarakat. Semua kelompok usia mendapatkan pemeriksaan sesuai kebutuhannya dalam satu titik pelayanan,” katanya saat diwawancara IKNBISNIS.COM, Senin (17/11/2025).
Konsep ILP menempatkan Posyandu sebagai pusat integrasi berbagai layanan, termasuk skrining tumbuh kembang, pemantauan ibu hamil, deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM), hingga edukasi perilaku hidup bersih dan sehat.
Dengan mekanisme itu, pihaknya berharap dapat memperkuat upaya cegah-dini (early prevention) di tingkat komunitas. Posyandu ILP juga mengutamakan pemberdayaan kader.
Mereka pun dilatih untuk melakukan pencatatan, mengajak warga hadir, membantu skrining awal, serta memberikan edukasi dasar mengenai gizi dan perilaku sehat.
“Kader adalah garda terdepan yang membantu memastikan layanan berjalan efektif,” ucap Suksessy.
Masyarakat yang hadir mendapatkan sejumlah layanan, mulai dari pengukuran antropometri, pemeriksaan tanda-tanda vital, skrining PTM, konseling perilaku sehat, hingga edukasi kesehatan. Seluruhnya dilakukan secara terintegrasi untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat sejak dini.
“Dengan layanan siklus hidup, kami ingin seluruh warga baik anak, dewasa, maupun lansia. Sehingga tidak hanya datang ketika sakit, tetapi rutin memeriksakan kesehatannya,” ungkapnya.
Lewat Posyandu ILP, Puskesmas Baru Tengah berharap masyarakat semakin memahami pentingnya pencegahan serta mampu melakukan deteksi dini risiko penyakit.
Bagi Suksessy, program itu juga disebut mampu mengurangi beban puskesmas karena masalah kesehatan dapat ditangani lebih cepat di tingkat komunitas. (*)