
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Siska Anggreni, menekankan pentingnya pemerataan ruang terbuka ramah anak di seluruh kecamatan untuk mempertahankan predikat Balikpapan sebagai Kota Layak Anak.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) pembahasan Raperda tentang Ruang Terbuka Sehat, Cerdas, dan Ramah Anak yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Senin (17/11/2025).
Menurutnya, Balikpapan sudah memiliki sejumlah ruang publik yang cukup representatif, seperti Taman Tiga Generasi, Taman Bekapai, dan Taman Puspoyudo. Namun, ia menilai keberadaannya masih belum menjangkau seluruh wilayah kota.
“Setiap kecamatan harus punya taman layak anak. Kalau semua hanya terpusat di kota, masyarakat di kawasan lain harus menempuh jarak jauh, dan itu tidak efektif,” ujarnya kepada media.
Siska juga mengusulkan agar pembangunan taman ramah anak ke depan diarahkan ke kawasan pusat kota atau jalur yang dilalui angkutan umum. Hal ini dinilai penting untuk kemudahan akses serta mengurangi potensi parkir liar.
“Kalau taman berada di jalur yang dilintasi angkutan umum, anak-anak bisa datang bersama teman atau satu kelas menggunakan bus Bacitra (Balikpapan City Trans, red). Jadi lebih tertib dan aman juga,” kata Siska.
Adapun, dalam pembahasan Raperda dalam FGD, Siska menyebut adanya masukan dari rekan Komisi IV yang meminta agar dalam kawasan ruang terbuka ramah anak tidak disertai dengan kegiatan usaha tertentu.
Menanggapi masukan mengenai hal tersebut, Siska menawarkan konsep melalui penyediaan “Pojok UMKM” yang menjual makanan sehat khusus anak.
“Menurut saya bisa dibikinkan seperti pojok UMKM ya, jadi disana bisa dibuat kaya mini market gitu, tapi makanan untuk anak-anak makanan sehat, jadi mereka juga terjamin.
Karena Anak-anak pasti butuh makan dan minum. Kalau ada mini market kecil yang menyediakan makanan sehat, mereka tidak jajan sembarangan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Siska juga memberikan perhatian soal kelengkapan fasilitas. Ia mengingatkan bahwa ruang baca merupakan bagian dari standar nasional taman ramah anak.
Siska menyebut, fasilitas tersebut masih belum merata, termasuk di Taman Bekapai.
“Taman Bekapai belum punya taman baca. Yang sudah lumayan lengkap itu Taman Tiga Generasi di Balikpapan Selatan, meski tetap perlu penyempurnaan,” imbuhnya.
Selain fasilitas untuk anak, ia menilai perlunya penambahan sarana untuk kelompok usia lain, seperti alat olahraga bagi dewasa dan lansia.
Dengan begitu, ruang terbuka ramah anak tidak hanya menjadi tempat bermain, tetapi juga ruang interaksi sosial bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan secara menyeluruh. (*)