
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) terus melakukan pembenahan untuk mendukung perekonomian Kalimantan Timur melalui peningkatan layanan pelabuhan.
Saat ini, KKT tengah mengerjakan perluasan dudukan peti kemas (extension sitting plate) dan peninggian jalan penghubung (leveling causeway) guna menambah kapasitas lapangan penumpukan sekaligus memperkuat aspek keselamatan serta mengurangi risiko kerusakan peralatan.
Direktur Utama PT KKT yang juga Plh Direktur Operasi dan Teknik, Enriany Muis, menjelaskan bahwa kedua proyek ini bertujuan mengoptimalkan fasilitas pelabuhan untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.
“Pekerjaan extension sitting plate kami lakukan untuk menambah kapasitas lapangan penumpukan. Dengan penambahan struktur beton ini, area penumpukan menjadi lebih efisien dan mampu menampung lebih banyak kontainer,” ujar Enriany, dalam keterangan resminya, Rabu (7/11/2025).
Sebelumnya, dudukan existing hanya mampu menampung lima baris peti kemas dengan kapasitas sekitar 300 TEUs per blok. Melalui perluasan ini, KKT menambah struktur beton di kedua ujung dudukan, sehingga kapasitas bertambah menjadi enam baris.
“Dengan penambahan ini, kapasitas satu blok meningkat dari 300 menjadi 360 TEUs per blok. Jadi, selain efisiensi ruang meningkat, potensi pendapatan perusahaan juga bertambah,” jelas Enriany.
Proyek perluasan dudukan ini mencakup seluruh area penumpukan peti kemas dan dijadwalkan selesai akhir 2025. Selain itu, KKT juga melakukan penyetaraan causeway menuju trestle untuk mengatasi perbedaan ketinggian yang sering dikeluhkan pengguna jasa. Perbedaan elevasi ini menyebabkan hentakan pada truk pengangkut peti kemas, yang berisiko merusak peralatan.
“Ketika truk bermuatan peti kemas melewati area yang tidak rata, terjadi hentakan keras di bagian chassis. Jika dibiarkan, hal ini bisa merusak alat dan memperlambat kegiatan bongkar muat,” ungkapnya.
Untuk mengatasinya, kata Enriany, KKT membangun struktur causeway yang lebih kuat dan tahan beban kendaraan berat. Pekerjaan juga dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu aktivitas operasional.
Kedua proyek ini tidak hanya bersifat perbaikan, tapi juga pencegahan kerusakan di masa depan.
“Kegiatan ini bagian dari program pemeliharaan rutin. Kami ingin memastikan seluruh infrastruktur pelabuhan berfungsi optimal dan aman,” tutur Enriany.
Manfaatnya sudah terasa, seperti area penumpukan yang lebih luas dan rapi, pergerakan truk yang lebih lancar, serta proses bongkar muat yang lebih efisien. Peningkatan ini diyakini mendukung kelancaran logistik di Balikpapan dan sekitarnya, sebagai gerbang distribusi barang utama di Kalimantan.
“Pelabuhan adalah simpul penting dalam rantai pasok. Karena itu, kami terus melakukan inovasi dan perbaikan berkelanjutan agar layanan kami tetap kompetitif dan mampu menunjang pertumbuhan ekonomi daerah,” tegas Enriany.
Ia menambahkan, penguatan infrastruktur ini menjadi langkah strategis untuk konektivitas nasional, terutama dengan antisipasi peningkatan aktivitas industri dan logistik di Kalimantan.
Dengan perluasan dudukan peti kemas dan penyetaraan causeway, PT KKT menegaskan komitmennya dalam menjaga kelancaran, keselamatan, dan efisiensi operasional.
“Kegiatan ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan pondasi penting bagi peningkatan produktivitas dan daya saing pelabuhan di masa mendatang,” tutupnya. (*)