IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, H Hasanuddin Mas’ud menggelar sosialisasi Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) ke-10 dengan mengusung tema “Pemilukada Langsung Masalah dan Tantangannya”.

Kegiatan dilaksanakan di kawasan Jalan Blora RT 18, Kelurahan Klandasan Ilir, Rabu (22/10/2025).

Hadir sebagai narasumber, Komisioner KPU Balikpapan, Suhardy dan Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Andi Achmad Mutawalli, yang memberikan pemaparan seputar dinamika pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan tantangan dalam penyelenggaraan demokrasi.

Dalam sambutannya, Hamas sapaan akrab Hasanuddin Mas’ud mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Penguatan Demokrasi Daerah yang dilaksanakan oleh seluruh anggota DPRD Kaltim di masing-masing daerah pemilihan (Dapil).

Menurutnya, hal ini penting agar masyarakat memahami apa saja persoalan yang kerap dihadapi selama proses demokrasi berlangsung.

“Dalam pemilihan kepala daerah secara langsung tentu ada permasalahan yang ditemukan. Namun, ini bukan menjadi satu kelemahan, tetapi ini menjadi satu tantangan,” kata Hamas.

Ia menjelaskan, kehadiran Komisioner KPU Balikpapan dalam sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait persoalan-persoalan yang sering muncul dalam proses pemilihan umum.

Hamas juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap berbagai jenis pemilihan, baik di tingkat daerah maupun nasional, mengingat di tahun 2029 pesta demokrasi akan kembali digelar.

Karena itu, ia berharap masyarakat dapat lebih siap dan memahami mekanisme yang berlaku.

“Tidak lama lagi, di tahun 2029 ini akan kita hadapi lagi Pemilihan Umum. Oleh sebab itu, perlu sekiranya masyarakat mendapatkan informasi lebih luas yang langsung dibawakan oleh narasumber KPU.

Semoga melalui sosialisasi ini warga bisa mengerti persoalan yang dihadapi, sehingga baik tantangan dan permasalahan yang akan ditemui bisa di selesaikan dan suara kita itu tersampaikan,” tuturnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Balikpapan, Suhardy menyambut baik kegiatan sosialisasi yang digelar oleh DPRD Kaltim. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat penting sebagai upaya membangun kesadaran politik masyarakat.

“Penguatan Demokrasi itu kan bicara soal kesadaran politik yang belum sepenuhnya tersentuh oleh masyarakat. Sehingga perlu ada upaya-upaya untuk terus dirangsang,” ujar Adi sapaan karibnya.

Ia menerangkan, demokrasi tidak hanya dipahami dalam konteks pelaksanaan pemilihan kepala daerah semata, namun juga bagaimana masyarakat turut mengawal proses setelahnya.

“Jadi, tidak hanya melihat demokrasi itu dalam momentum Pilkada. Proses setelahnya juga harus kita sama-sama kawal,” lanjutnya.

Adi menilai, masih terdapat sejumlah permasalahan yang perlu menjadi perhatian bersama, salah satunya adalah tingkat partisipasi masyarakat yang belum maksimal.

Karena itu, sosialisasi yang dilakukan oleh DPRD Kaltim dianggap sangat relevan untuk menumbuhkan kesadaran politik warga.

“Pentingnya sosialisasi itu untuk menyadarkan masyarakat bahwa semua mekanisme yang dilakukan sudah sesuai dengan aturan. Kita sampaikan semuanya supaya mereka bisa berubah mindset-nya, tidak lagi apatis terhadap demokrasi,” imbuhnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan di berbagai daerah agar partisipasi masyarakat dalam pemilu mendatang semakin meningkat.

“Harapannya, rangsangan kesadaran politik itu makin kuat. Sehingga masyarakat yakin bahwa memilih dengan kesadaran penuh akan menghasilkan pemimpin yang terbaik.” Pungkasnya. (*)

Penulis: Yandri Rinaldi