
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Stabilitas pertumbuhan kredit di Balikpapan tetap terjaga di tengah tantangan ekonomi. Hal ini tercermin dari tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang masih berada di bawah ambang batas wajar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi menyampaikan bahwa hingga April 2025, NPL tercatat sebesar 2,14 persen.
Angka ini lebih rendah dari ambang batas maksimal 3 persen yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Secara umum NPL Balikpapan masih aman. Terkendali di angka 2,14 persen dan berada di bawah batas yang ditetapkan regulator. Ini menunjukkan stabilitas sistem keuangan yang cukup baik,” ujar Robi Ariadi dalam bincang media yang digelar di Resto Pandang Laut, Selasa (17/6/2025).
Meski situasi ekonomi penuh tantangan, penyaluran kredit di Balikpapan tetap tumbuh. Robi menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit mencapai 3,12 persen secara year-on-year (YoY) per April 2025.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh dua sektor utama, yakni kredit investasi yang tumbuh sebesar 20,52 persen dan kredit konsumsi yang naik 13,2 persen.
“Kedua sektor ini menunjukkan kinerja yang sehat. Ini menunjukkan optimisme pelaku usaha dan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini,” ucap Robi.
Selain itu, ia turut menyampaikan pentingnya peran sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menopang pertumbuhan kredit.
Adapun, kredit UMKM tumbuh sebesar 10,53 persen YoY, meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,48 persen. Saat ini, sektor UMKM turut menyumbang sekitar 35 persen dari total penyaluran kredit di Balikpapan.
“Pertumbuhannya cukup konsisten dan menjadi pendorong utama di tengah dinamika ekonomi nasional,” imbuhnya.
Namun demikian, BI Balikpapan tetap menekankan pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Pengawasan risiko secara rutin dinilai perlu dilakukan guna menjaga stabilitas jangka panjang. (*)