
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Balikpapan menggelar audiensi dan silaturahmi bersama 29 organisasi kemasyarakatan (ormas).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kesbangpol Balikpapan, Rabu (16/4/2025) ini sekaligus menampung aspirasi dari Ormas Balikpapan yang menolak kehadiran Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.
Kepala Kesbangpol Balikpapan, Sutadi menyampaikan bahwa akan meneruskan aspirasi yang diutarakan oleh Ormas Balikpapan mengenai keresahan terkait keberadaan GRIB Jaya dengan memberikan laporan kepada Wali Kota agar dapat dibahas lebih lanjut dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Hari ini ada 29 ormas dari sekitar 60 yang sebelumnya juga pernah menyuarakan hal serupa. Mereka menyampaikan aspirasi menolak kehadiran GRIB Jaya di Balikpapan,” ujarnya saat dijumpai media.
Sutadi menerangkan, GRIB Jaya hingga kini belum terdaftar secara administratif di Kesbangpol Balikpapan. Namun, ormas GRIB Jaya telah memiliki legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) secara nasional.
Pun demikian, ia menyebut belum ada proses lebih lanjut keberadaan GRIB Jaya, mengingat banyaknya penolakan dari berbagai pihak.
“Sementara kami pending. Kami juga sudah sampaikan ke pihak GRIB Jaya saat audiensi sebelumnya agar menahan diri dan tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu,” ucap Sutadi.
Menurutnya, menjaga kondusivitas dan keamanan kota merupakan hal yang penting guna mencegah potensi gesekan antarkelompok. Karenanya, Ia juga mengajak semua pihak untuk lebih mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
“Gesekan seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, kami khawatir akan terulang. Oleh sebab itu, penting bagi semua pihak untuk menahan diri dan mengutamakan dialog,” Imbuhnya.
Sutadi memastikan akan membawa hasil pertemuan ke Wali Kota Balikpapan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam rapat Forkopimda bersama instansi terkait.
Sementara itu, Koordinator Lapangan dari 29 ormas, Andin Syamsir, menegaskan bahwa penolakan terhadap keberadaan GRIB Jaya di Balikpapan dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan munculnya potensi gesekan sosial. Ia meminta agar GRIB tidak diberi izin beraktivitas di Balikpapan.
“Kami meminta agar GRIB tidak diberikan izin, karena kami tidak ingin benturan seperti yang pernah terjadi di daerah lain terulang di sini,” kata Andin.
Menurut Andin, GRIB Jaya memiliki rekam jejak konflik dengan sejumlah ormas di beberapa wilayah. Karena itu, pihaknya memilih untuk mengambil langkah antisipatif dengan menolak kehadiran GRIB Jaya di Balikpapan. (*)