
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN – Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Kota Balikpapan menggelar buka puasa bersama (Bukber) dengan anak-anak dari Sekolah Luar Biasa (SLB), anak tunanetra dan panti asuhan di aula Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan, Selasa (18/3/2025) malam.
Dalam kegiatan yang berlangsung, dihadiri sebanyak 90 anak dan perwakilan dari beberapa Dinas Kota Balikpapan.
Ketua APJI Balikpapan, Yuli Shinta menyampaikan bahwa kegiatan buka puasa bersama ini merupakan bentuk kepedulian sosial APJI terhadap masyarakat di bulan Ramadan. Acara ini juga menjadi kegiatan sosial perdana yang diselenggarakan setelah pelantikan pengurus pada 28 Februari 2025.
Selain kegiatan sosial, usai bulan ramadan APJI juga akan mengadakan pelatihan terkait gizi, higienis dan mutu makanan sebagai bagian dari program kerja APJI.
“Ini penting untuk standarisasi jasa boga di Kota Balikpapan,” tuturnya saat ditemui media disela-sela acara.
Yuli juga menerangkan bahwa saat ini APJI telah membawahi 60 usaha katering di Balikpapan.
Namun demikian, ia menyebutkan bahwa APJI seharusnya bukan hanya mencakup katering, tetapi juga seluruh jenis usaha kuliner, termasuk kafe, restoran, warung makan maupun lainnya.
Menurut Yuli, semua pelaku usaha makanan dan minuman harus bergabung dengan APJI untuk mengikuti pelatihan dan standarisasi mutu makanan.
“UMKM juga harus bergabung karena mereka perlu memahami standar mutu dan gizi dalam penyajian makanan.
Selain itu, APJI juga hadir untuk memperbaiki mutu gizi, meningkatkan SDM dan membuka lapangan pekerjaan,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa APJI berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, khususnya Makan Siang Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kami siap mendukung program pemerintah, terutama program yang dicanangkan oleh bapak Presiden Prabowo,” ujarnya.
Yuli berharap melalui APJI, pelaku usaha jasa boga di Balikpapan dapat meningkatkan kualitas layanan dan produk mereka, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami ingin semua pelaku usaha makanan di Balikpapan melek terhadap standar mutu dan gizi. Ini adalah momen penting bagi kami untuk bangkit dan mendukung program pemerintah.” Tutup Yuli. (*)