Anthology lanjut dia, juga menjadi semangat untuk menerapkan Sustainable Fashion, atau fashion yang berkelanjutan. “Industri fashion termasuk menyumbang limbah, juga, kan. Jadi kalau berkontribusi mengurangi limbah, tentu bagus,” ucapnya.

Atha memasukkan unsur batik lokal Balikpapan yang bermotif kantong semar dalam koleksi Anthology. Seperti diketahui, kantong semar termasuk tanaman endemis Kaltim. Batik tulis motif kantong semar ini diciptakan oleh Rumah Kreatif Balikpapan (RKB). “Yang membatik adalah kawan-kawan penyandang difabel,” ujar Atha.

Atha juga menginginkan Samantha Project menghasilkan desain yang “Ready to Wear”. “Anthology memang agak berbeda dari desain-desain Samantha sebelumnya yang bernuansa kalem, sebab kali ini mencoba “menabrakkan” aneka warna sehingga lebih eksentrik.

Tetapi, saya tetap main detail dan komposisi juga. Tapi garis besarnya, Anthology tetap mesti Ready to Wear. Bisa dipakai harian, kok, asal cukup pede,” serunya.

Ia pun membuka layanan pre-order bagi yang Ingin memiliki koleksi Anthology. “Sepanjang bahan kainnya ada, tak masalah bikinnya. Baju dan celana juga bisa sesuai ukuran badan,” pungkas Atha. (*)