
IKNBISNIS.COM, BALIKPAPAN-Pengrajin parang di Balikpapan panen cuan jelang Iduladha 1444 H atau dikenal dengan hari raya kurban.
Adalah usaha pandai besi Usaha Karya yang berlokasi di kawasan Gunung Malang Balikpapan.
Satu-satunya pandai besi tradisional yang masih tersisa di Balikpapan. Keahlian dan ketrampilannya menempa besi baja menjadi berbagai senjata tajam.
Seperti pisau, golok alias parang, pedang dan kapak.
Juliansyah pemilik usaha pandai besi tersebut mengaku kebanjiran pesanan edisi Iduladha.
Usaha turun temurun tersebut dijalankan Ijul sapaan akrabnya, bersama anggota keluarganya.
“Sejak awal musim haji sudah ramai. Pesan dulu, dua minggu kemudian pesanan jadi,” kata Ijul di sela aktivitasnya menempa besi, Selasa (27/6/2023).
Dia menjelaskan, jumlah pesanan edisi Iduladha naik berlipat ganda dari hari biasa.
Meliputi pisau, parang dan kapak. Benda tajam tersebut diburu untuk kebutuhan pemotongan hewan kurban.
Disebutkan, rerata pesanan menjelang Iduladha terbanyak dari perusahaan, instansi hingga pengurus masjid.
“Kalau perusahaan, instansi dan pengurus masjid beli dalam jumlah banyak. Sepaket. Mulai parang, kapak dan pisau.
Tapi ada juga pembeli perorangan,” ucapnya kemudian.
Bahkan ada juga yang membeli untuk dijual dikembali. “Biasanya parang yang dijual lagi. Kalau pisau dan kapak untuk dipakai sendiri, untuk motong hewan kurban,” terangnya kemudian.
Pesanan dibuka jauh hari sebelumnya karena proses pembuatannya membutuhkan waktu.
“Sampai dua minggu, apalagi kalau pesanannya banyak.
Kalau pesan sekarang, enggak bisa lagi. Waktunya enggak cukup. Beli yang sudah jadi saja, itu juga kalau masih ada,” celetuknya.
Praktis, H-2 Iduladha seperti sekarang, Ijul hanya menyelesaikan pesanan yang sudah dilayangkan terlebih dahulu.
Selain pesanan baru, ada juga yang sekadar mengasah agar kembali tajam.
“Servis saja bisa dan waktunya juga lebih cepat,” akunya.
Adapun harga produk kerajinannya dibanderol Rp120 ribu hingga Rp150 ribu untuk parang. Naik Rp20 ribuan dari tahun lalu.
Sedangkan harga pisau naik Rp10 ribu dibanding tahun lalu. Dari Rp50 ribu per bilah menjadi Rp60 ribu.
Pun begitu untuk harga kapal, naik menjadi Rp160 ribu dari Rp150 ribu per bilah. (*)